medcom.id, Jakarta: Pemerintah sedang genjar-genjarnya memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di luar negeri. Malaysia menjadi target pertama, sebanyak 942 TKI ilegal pulang ke Tanah Air.
Mayoritas TKI ilegal, masuk ke Malaysia melalui jalur laut. Dumai dan Batam adalah lokasi favorit pekerja migran Indonesia menyebrang ke Negeri Jiran.
Darminis dan Hariati misalnya, dua TKI ini masuk Malaysia dengan dokumen sah. Namun, masuk menggunakan visa turis untuk bekerja di Malaysia menjadikan mereka ilegal.
Sementara Meiriskia (19) dan empat teman sebayanya, tak perlu mengeluarkan uang satu sen pun, untuk dapat bekerja di negeri jiran. Keduanya berangkat ke Malaysia, dengan menggunakan kapal laut dari Batam.
"Enggak bayar apa-apa, semua diatur agensi," kata Meiriskia saat berbincang dengan Metrotvnews.com di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (23/12/2014) kemarin.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengetahui ada permasalahan riil di pelabuhan-pelabuhan, yang menjadi tempat lintas batas RI-Malaysia. Ia pun mulai menggandeng Bea Cukai dan otoritas pelabuhan melakukan pengetatan bagi mereka yang akan menyebrang ke Malaysia.
"Hari ini kita pulangkan 703 orang, sementara di pelabuhan masuk 700 lainnya. Nah itu yang kita enggak mau. Makanya kita gandeng Bea Cukai dan petugas di pelabuhan, yuk sama-sama kita jaga," kata Hanif Dhakiri di Lanud Halim Perdanakusuma.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah sedang genjar-genjarnya memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di luar negeri. Malaysia menjadi target pertama, sebanyak 942 TKI ilegal pulang ke Tanah Air.
Mayoritas TKI ilegal, masuk ke Malaysia melalui jalur laut. Dumai dan Batam adalah lokasi favorit pekerja migran Indonesia menyebrang ke Negeri Jiran.
Darminis dan Hariati misalnya, dua TKI ini masuk Malaysia dengan dokumen sah. Namun, masuk menggunakan visa turis untuk bekerja di Malaysia menjadikan mereka ilegal.
Sementara Meiriskia (19) dan empat teman sebayanya, tak perlu mengeluarkan uang satu sen pun, untuk dapat bekerja di negeri jiran. Keduanya berangkat ke Malaysia, dengan menggunakan kapal laut dari Batam.
"Enggak bayar apa-apa, semua diatur agensi," kata Meiriskia saat berbincang dengan
Metrotvnews.com di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (23/12/2014) kemarin.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengetahui ada permasalahan riil di pelabuhan-pelabuhan, yang menjadi tempat lintas batas RI-Malaysia. Ia pun mulai menggandeng Bea Cukai dan otoritas pelabuhan melakukan pengetatan bagi mereka yang akan menyebrang ke Malaysia.
"Hari ini kita pulangkan 703 orang, sementara di pelabuhan masuk 700 lainnya. Nah itu yang kita enggak mau. Makanya kita gandeng Bea Cukai dan petugas di pelabuhan, yuk sama-sama kita jaga," kata Hanif Dhakiri di Lanud Halim Perdanakusuma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)