Jakarta: Ayah dari remaja peretas pangkalan data (database) Kejaksaan Agung, MFW, mengungkapkan alasan anaknya melakukan peretasan. MFW disebut iseng belaka.
“Saya tanya sekadar iseng kebetulan ingin mengutak-atik,” kata ayah MFW dalam telekonferensi, Jumat, 19 Februari 2021.
Ayah MFW menyebut anaknya memang kerap menggunakan gawai sejak sekolah dasar (SD). Kesibukannya membuat MFW banyak menghabiskan waktu dengan gawai.
Dia meminta maaf atas perbuatan MFW dan berjanji bakal mengawasi perilaku anaknya. Ayah MFW berterima kasih atas sikap Jaksa Agung ST Burhanuddin yang tidak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
“Saya sampaikan terima kasih sekali kepada Jaksa Agung sudah memaafkan perbuatan itu,” terang Ayah MFW.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyebut MFW belajar meretas secara otodidak. Hasil pemeriksaan Kejagung menyebut MFW menguasai teknik peretasan dengan cukup baik.
“Anak ini dalam pengawasan (Kejagung). Kami tetap bina dan bimbing agar ke depan jadi ahli dan berguna bagi bangsa dan negara,” papar dia.
Leonard menegaskan seluruh pihak tidak bermain-main dengan peretasan. Segala tindak kejahatan bakal dibawa ke ranah hukum.
“Kejaksaan Republik Indonesia akan menindak tegas dan pasti dapat menangkap para hackers,” tergas Leonard.
Baca: Data Retasan Kejagung Dijual Daring Rp400 Ribu
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) merespons cepat informasi peretasan database (pangkalan data) Korps Adhyaksa. Informasi peretasan itu langsung ditindaklanjuti dengan sejumlah langkah.
"Kejaksaan RI melalui Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) sudah melakukan langkah antisipatif dengan mengimbau pengguna mengganti password agar tidak terjadi penyalahgunaan aplikasi," kata Leonard dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Februari 2021.
Kejagung pun berhasil menangkap peretasnya, MFW, 16. Jaksa Agung ST Burhanuddin tidak membawa MFW ke jalur hukum karena dua alasan. Pertama, MFW masih di bawah usia dan bersekolah di Lahat. Kemudian, MFW membuat surat pernyataan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Jakarta: Ayah dari remaja
peretas pangkalan data (
database)
Kejaksaan Agung, MFW, mengungkapkan alasan anaknya melakukan peretasan. MFW disebut iseng belaka.
“Saya tanya sekadar iseng kebetulan ingin mengutak-atik,” kata ayah MFW dalam telekonferensi, Jumat, 19 Februari 2021.
Ayah MFW menyebut anaknya memang kerap menggunakan gawai sejak sekolah dasar (SD). Kesibukannya membuat MFW banyak menghabiskan waktu dengan gawai.
Dia meminta maaf atas perbuatan MFW dan berjanji bakal mengawasi perilaku anaknya. Ayah MFW berterima kasih atas sikap Jaksa Agung ST Burhanuddin yang tidak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
“Saya sampaikan terima kasih sekali kepada Jaksa Agung sudah memaafkan perbuatan itu,” terang Ayah MFW.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyebut MFW belajar meretas secara otodidak. Hasil pemeriksaan Kejagung menyebut MFW menguasai teknik peretasan dengan cukup baik.
“Anak ini dalam pengawasan (Kejagung). Kami tetap bina dan bimbing agar ke depan jadi ahli dan berguna bagi bangsa dan negara,” papar dia.
Leonard menegaskan seluruh pihak tidak bermain-main dengan peretasan. Segala tindak kejahatan bakal dibawa ke ranah hukum.
“Kejaksaan Republik Indonesia akan menindak tegas dan pasti dapat menangkap para hackers,” tergas Leonard.
Baca: Data Retasan Kejagung Dijual Daring Rp400 Ribu
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) merespons cepat informasi
peretasan database (pangkalan data) Korps Adhyaksa. Informasi peretasan itu langsung ditindaklanjuti dengan sejumlah langkah.
"Kejaksaan RI melalui Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) sudah melakukan langkah antisipatif dengan mengimbau pengguna mengganti
password agar tidak terjadi penyalahgunaan aplikasi," kata Leonard dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Februari 2021.
Kejagung pun berhasil menangkap peretasnya, MFW, 16. Jaksa Agung ST Burhanuddin tidak membawa MFW ke jalur hukum karena dua alasan. Pertama, MFW masih di bawah usia dan bersekolah di Lahat. Kemudian, MFW membuat surat pernyataan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)