medcom.id, Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai sempit dalam membidik gerakan yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gerakan berbahaya yang marak di Indonesia tidak hanya radikalisme dan terorisme.
"Tapi juga bagaimana mengkaji situs komunisme, situs sparatisme. Saat duduk saja, saya sempat search, saya sudah mendapat tiga situs dalam 15 menit. Situs komunisme. Belum lagi kita bicara youtube," kata Anggota Komisi III, Al Muzammil Yusuf dalam rapat kerja dengan BNPT, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Muzammil menilai, BNPT belum memberlakukan penanggulangan secara adil. Pemberlakuan indikator yang membahayakan secara merata pada semua situs dan corong gerakan-gerakan tersebut. "Jika kita proporsional, profesional, dan seimbang, komunisme tak kalah dahsyat membahayakan NKRI," ucapnya.
Dia khawatir dengan segala upaya BNPT yang sebenarnya memiliki tujuan mulia dapat terhambat dengan cara-cara yang parsial. Sebab, BNPT dinilai tidak mengukur ekses yang ditimbulkan lantaran cara yang salah tersebut. "Jangan sampai ini menutup semangat positif dari BNPT sendiri," ujar dia.
Dia mengapresiasi permohonan maaf yang langsung disampaikan Kepala BNPT Irjen Pol Saud Usman Nasution. Menurut dia, hal tersebut dapat meredakan kegaduhan yang terjadi, pascapemblokiran 22 situs yang dinilai bermuatan negatif.
medcom.id, Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai sempit dalam membidik gerakan yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gerakan berbahaya yang marak di Indonesia tidak hanya radikalisme dan terorisme.
"Tapi juga bagaimana mengkaji situs komunisme, situs sparatisme. Saat duduk saja, saya sempat
search, saya sudah mendapat tiga situs dalam 15 menit. Situs komunisme. Belum lagi kita bicara youtube," kata Anggota Komisi III, Al Muzammil Yusuf dalam rapat kerja dengan BNPT, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Muzammil menilai, BNPT belum memberlakukan penanggulangan secara adil. Pemberlakuan indikator yang membahayakan secara merata pada semua situs dan corong gerakan-gerakan tersebut. "Jika kita proporsional, profesional, dan seimbang, komunisme tak kalah dahsyat membahayakan NKRI," ucapnya.
Dia khawatir dengan segala upaya BNPT yang sebenarnya memiliki tujuan mulia dapat terhambat dengan cara-cara yang parsial. Sebab, BNPT dinilai tidak mengukur ekses yang ditimbulkan lantaran cara yang salah tersebut. "Jangan sampai ini menutup semangat positif dari BNPT sendiri," ujar dia.
Dia mengapresiasi permohonan maaf yang langsung disampaikan Kepala BNPT Irjen Pol Saud Usman Nasution. Menurut dia, hal tersebut dapat meredakan kegaduhan yang terjadi, pascapemblokiran 22 situs yang dinilai bermuatan negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)