Jakarta: Polisi masih memburu ayah pemerkosa dua anak kandung di Kabupaten Buru, Maluku. Pelaku melarikan diri saat hendak dibawa menjalani pemeriksaan.
"Beliau langsung loncat dan lari masuk ke hutan," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Muhammad Roem Ohoirat Kepada Medcom.id, Jumat, 11 Februari 2022.
Roem mengatakan Kepolisian Sektor (Polsek) Namrole, Maluku, berbeda dengan polsek-polsek di Pulau Jawa. Kantor polsek di wilayah tersebut berdekatan dengan hutan.
Makanya, kata dia, kesempatan melarikan diri lebih besar. Terlebih, pekerjaan sehari-hari pelaku ialah bertani dan berburu.
"Kemudian, malam hari penerangannya juga kurang, sehingga beliau langsung loncat dan lari masuk ke situ (hutan), dikejar anggota," ungkap Roem.
Baca: Polisi Kejar Pemerkosa 2 Anak Kandung di Maluku
Namun, hingga kini pelaku belum ditemukan. Roem meyakini ada kelalaian dari anggota Polsek Namrole. "Itu kami sesalkan, dan terhadap kelalaian tersebut mereka sudah ditindak," ucap Roem.
Saat ini polisi masih memburu pelaku. Ayah kandung dua korban itu telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kejadian ini terungkap usai salah satu petugas rumah sakit melapor ke Polsek Namrole. Rumah sakit meyakini ada pemerkosaan usai memeriksa korban yang berusia 5 tahun.
Korban yang berusia 5 tahun meninggal usai sakit selama 22 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit di Namrole, rongga mulut korban dipenuhi jamur. Tak hanya itu, terdapat robekan di vagina dan anus korban. Bocah itu juga didiagnosis gizi buruk.
Jakarta: Polisi masih memburu ayah
pemerkosa dua anak kandung di Kabupaten Buru, Maluku. Pelaku melarikan diri saat hendak dibawa menjalani pemeriksaan.
"Beliau langsung loncat dan lari masuk ke hutan," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Muhammad Roem Ohoirat Kepada
Medcom.id, Jumat, 11 Februari 2022.
Roem mengatakan Kepolisian Sektor (
Polsek) Namrole, Maluku, berbeda dengan polsek-polsek di Pulau Jawa. Kantor polsek di wilayah tersebut berdekatan dengan hutan.
Makanya, kata dia, kesempatan melarikan diri lebih besar. Terlebih, pekerjaan sehari-hari pelaku ialah bertani dan berburu.
"Kemudian, malam hari penerangannya juga kurang, sehingga beliau langsung loncat dan lari masuk ke situ (hutan), dikejar anggota," ungkap Roem.
Baca:
Polisi Kejar Pemerkosa 2 Anak Kandung di Maluku
Namun, hingga kini pelaku belum ditemukan. Roem meyakini ada kelalaian dari anggota Polsek Namrole. "Itu kami sesalkan, dan terhadap kelalaian tersebut mereka sudah ditindak," ucap Roem.
Saat ini polisi masih memburu pelaku. Ayah kandung dua korban itu telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kejadian ini terungkap usai salah satu petugas rumah sakit melapor ke Polsek Namrole. Rumah sakit meyakini ada pemerkosaan usai memeriksa korban yang berusia 5 tahun.
Korban yang berusia 5 tahun meninggal usai sakit selama 22 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit di Namrole, rongga mulut korban dipenuhi jamur. Tak hanya itu, terdapat robekan di vagina dan anus korban. Bocah itu juga didiagnosis gizi buruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
