Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Foto: Medcom.id/Fachrie Audhia Hafiez
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Foto: Medcom.id/Fachrie Audhia Hafiez

Sempat Ditangkap, 59 Pedemo di Parigi Moutong Dipulangkan

Siti Yona Hukmana • 15 Februari 2022 13:38
Jakarta: Polisi memulangkan 59 pedemo di Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Mereka sempat ditangkap saat pembubaran unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas PT Trio Kencana, di Desa Katulistiwa, Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu, 12 Februari 2022.
 
"Sebanyak 59 warga masyarakat yang diamankan oleh kepolisian sudah dikembalikan ke keluarganya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa, 15 Februari 2022. 
 
Dedi mengatakan pedemo itu menutup jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah (Sulteng), Gorontalo dan Sulawesi Utara (Sulut) selama 10 jam saat aksi berlangsung. Menurutnya, aksi tersebut sudah dilakukan berulang kali.

"Karena arus lalu lintas menjadi moda ekonomi di Sulteng, tidak boleh terganggu. Karena itu moda ekonomi dari Sulteng, Gorontalo dan juga Manado," ujar jenderal bintang dua itu.
 
Dedi menyebut polisi sudah melakukan mediasi dan dialog dengan massa aksi. Namun, langkah penegakan hukum perlu dilakukan karena pedemo sudah tak kondusif. 
 
"Upaya-upaya penegakan hukum kita lakukan dalam rangka menjaga situasi Sulteng tetap kondusif," kata mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu.
 
Baca: Polri Uji Balistik Usut Anggota Penembak Pedemo di Parigi Moutong
 
Sebelumnya, Polres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menangkap 59 pengunjuk rasa saat kericuhan Sabtu malam, 12 Februari 2022. Pengunjuk rasa menolak izin tambang PT Trio Kencana di wilayah tersebut.
 
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, yakni serpihan batu, peluncur, bom molotov, dan sebagainya. Polisi mengerahkan 300 personel gabungan dari Polres Parigi Moutong dan Satuan Brimob Polda Sulteng untuk membubarkan massa.
 
Pembubaran massa juga mengakibatkan seorang pedemo tertembak. Korban bernama Erfaldi, 21, tewas terkena peluru tajam yang menyasar bagian belakang sebelah kiri tembus ke dada. 
 
Polisi tengah menguji balistik senjata api yang digunakan anggota saat membubarkan demonstrasi itu. Ini guna menyelisik oknum polisi pelaku penembakan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan