medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengembangkan hasil Operasi Tangkap Tangan ke beberapa anggota DPR lainnya. Selain DWP, diduga suap sudah terjadi berulang kali dan melibatkan sejumlah pihak.
"Segera jemput yang (Anggota DPR) lainnya," kata sumber di KPK, Rabu (13/1/2016).
Dugaan adanya anggota DPR lain yang ikut terlibat, lantaran dalam melakukan tindak pidana korupsi dengan modus suap dari proyek infrastruktur di Indonesia Timur telah berlangsung beberapa kali, dan dilakukan anggota DPR lain selain DWP.
Sebelumnya, tepat pukul 22.00 WIB, KPK mengamankan sosok yang diduga DWP dan beberapa orang serta barang bukti berupa uang tunai terkait dengan tindak pidana korupsi dengan modus suap. Tidak hanya itu, KPK juga turut mengamankan sebuah mobil Toyota Alphard dengan nomor polisi B 5 DWP.
Ketua KPK Agus Rahardjo saat dihubungi Media Indonesia, membenarkan pihaknya telah melakukan OTT. Namun demikian, ia minta hal ini tidak disebarkan informasinya untuk menjaga konstruksi perkara.
"Kasihan anak-anak (penyelidik dan penyidik KPK) yang di lapangan, mereka saudah berhari-hari mengamankan hal-hal penting (informasi tindak pidana korupsi). Lebih baik medannya jangan diacak-acak dulu supaya tidak becek," kata Agus.
Hal ini sesuai penuturan sumber, bahwa OTT terkait izin proyek pembangunan infrastruktur itu masih terus dikembangkan kepada pihak terkait yang masih dalam pengejaran. DWP dan beberapa orang yang telah diamankan di Gedung KPK sejak 22.00 WIB.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) KPK, pihak yang tertangkap dalam OTT langsung diminta keterangan dan pendalaman. Itu termasuk yang dilakukan KPK terhadap DWP dan sejumlah pihak yang terjaring dalam OTT di sekitar Gedung DPR MPR, Jakarta, selama 1x24 jam. Nantinya apabila cukup bukti, KPK akan menetapkan pihak yang dinilai memiliki cukup bukti telah melakukan tindak pidana korupsi menjadi tersangka dan langsung dilakukan penahanan.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengembangkan hasil Operasi Tangkap Tangan ke beberapa anggota DPR lainnya. Selain DWP, diduga suap sudah terjadi berulang kali dan melibatkan sejumlah pihak.
"Segera jemput yang (Anggota DPR) lainnya," kata sumber di KPK, Rabu (13/1/2016).
Dugaan adanya anggota DPR lain yang ikut terlibat, lantaran dalam melakukan tindak pidana korupsi dengan modus suap dari proyek infrastruktur di Indonesia Timur telah berlangsung beberapa kali, dan dilakukan anggota DPR lain selain DWP.
Sebelumnya, tepat pukul 22.00 WIB, KPK mengamankan sosok yang diduga DWP dan beberapa orang serta barang bukti berupa uang tunai terkait dengan tindak pidana korupsi dengan modus suap. Tidak hanya itu, KPK juga turut mengamankan sebuah mobil Toyota Alphard dengan nomor polisi B 5 DWP.
Ketua KPK Agus Rahardjo saat dihubungi
Media Indonesia, membenarkan pihaknya telah melakukan OTT. Namun demikian, ia minta hal ini tidak disebarkan informasinya untuk menjaga konstruksi perkara.
"Kasihan anak-anak (penyelidik dan penyidik KPK) yang di lapangan, mereka saudah berhari-hari mengamankan hal-hal penting (informasi tindak pidana korupsi). Lebih baik medannya jangan diacak-acak dulu supaya tidak becek," kata Agus.
Hal ini sesuai penuturan sumber, bahwa OTT terkait izin proyek pembangunan infrastruktur itu masih terus dikembangkan kepada pihak terkait yang masih dalam pengejaran. DWP dan beberapa orang yang telah diamankan di Gedung KPK sejak 22.00 WIB.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) KPK, pihak yang tertangkap dalam OTT langsung diminta keterangan dan pendalaman. Itu termasuk yang dilakukan KPK terhadap DWP dan sejumlah pihak yang terjaring dalam OTT di sekitar Gedung DPR MPR, Jakarta, selama 1x24 jam. Nantinya apabila cukup bukti, KPK akan menetapkan pihak yang dinilai memiliki cukup bukti telah melakukan tindak pidana korupsi menjadi tersangka dan langsung dilakukan penahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)