medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di PT Pelindo II. Usai menggeledah dan menguji kelayakan delapan mobile crane PT Pelindo II, Bareskrim Polri mendapat hasil yang mengejutkan.
"Untuk uji kelayakan mobile crane dengan para ahli: mobile crane tidak dapat mengangkat beban yang disiapkan dan beberapa peralatan mengalami kerusakan," beber Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Kombes Agung Setya melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (10/12/2015) malam.
Namun, Agung belum bisa mengungkap lebih lanjut terkait hasil uji kelayakan 8 unit mobile crane tersebut. Karena masih menunggu hasil lengkap dari para ahli.
"Hasil lengkap tunggu keterangan ahli ya," ucapnya.
Sementara itu, untuk hasil penggeledahan di kantor PT Pelindo II itu dirinya pun belum bisa membeberkan. Selain itu, barang sitaan tersebut masih dalam perjalanan ke Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Barang yang disita belum sampai kantor masih dalam perjalanan, kalau apa saja isinya saya belum dapat berikan," ungkapnya.
Agung pun bersyukur, penggeledahan kali ini bisa berlangsung sesuai rencana. Penyidik yang melakukan penggeledahan pun bekerja dengan baik.
"Saya senang kegiatan berlangsung sesuai rencana," tukas dia.
Seperti diketahui, Bareskrim Polri terus menelisik kasus dugaan korupsi pengadaan 10 mobile crane di perusahaan plat merah tersebut. Selain menggeledah dan menguji mobile crane, penyidik pun telah memeriksa Presiden Direktur PT Pelindo II RJ Lino sebagai saksi. Tak hanya itu, satu tersangka pun telah ditetapkan yakni FN.
medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di PT Pelindo II. Usai menggeledah dan menguji kelayakan delapan mobile crane PT Pelindo II, Bareskrim Polri mendapat hasil yang mengejutkan.
"Untuk uji kelayakan mobile crane dengan para ahli: mobile crane tidak dapat mengangkat beban yang disiapkan dan beberapa peralatan mengalami kerusakan," beber Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Kombes Agung Setya melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (10/12/2015) malam.
Namun, Agung belum bisa mengungkap lebih lanjut terkait hasil uji kelayakan 8 unit mobile crane tersebut. Karena masih menunggu hasil lengkap dari para ahli.
"Hasil lengkap tunggu keterangan ahli ya," ucapnya.
Sementara itu, untuk hasil penggeledahan di kantor PT Pelindo II itu dirinya pun belum bisa membeberkan. Selain itu, barang sitaan tersebut masih dalam perjalanan ke Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Barang yang disita belum sampai kantor masih dalam perjalanan, kalau apa saja isinya saya belum dapat berikan," ungkapnya.
Agung pun bersyukur, penggeledahan kali ini bisa berlangsung sesuai rencana. Penyidik yang melakukan penggeledahan pun bekerja dengan baik.
"Saya senang kegiatan berlangsung sesuai rencana," tukas dia.
Seperti diketahui, Bareskrim Polri terus menelisik kasus dugaan korupsi pengadaan 10 mobile crane di perusahaan plat merah tersebut. Selain menggeledah dan menguji mobile crane, penyidik pun telah memeriksa Presiden Direktur PT Pelindo II RJ Lino sebagai saksi. Tak hanya itu, satu tersangka pun telah ditetapkan yakni FN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)