Jakarta: Polda Kepulauan Riau (Kepri) terus mengusut dugaan penganiayaan lima siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Dirgantara, Batam, Kepri. Sebanyak sembilan saksi dimintai keterangan untuk membuat terang kasus ini.
"Sudah sembilan saksi yang diperiksa dan penyidik masih melakukan penyelidikan dalam rangka mengumpulkan alat bukti dan barang bukti," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt kepada Medcom.id, Senin, 22 November 2021.
Harry tidak memerinci identitas kesembilan saksi yang diperiksa tersebut. Dia menyebut saksi dari pihak keluarga korban.
Harry belum dapat memastikan jumlah terlapor. Diduga jumlah pelaku lebih dari satu orang.
"(Terlapor) masih dalam penyelidikan," kata Harry.
Sebanyak lima siswa SMK Penerbangan Dirgantara IN, 17; SA, 18; RA, 17; GA, 17; dan FA, 17, itu membuat laporan polisi pada Jumat, 19 November 2021. Kelima siswa mengaku menjadi korban penganiayaan.
Baca: Dugaan Penganiayaan Siswa SMK Penerbangan Batam Diselidiki
Laporan itu terdaftar dengan nomor : LP-B/138/XI/2021/SPKT-Kepri, Tanggal 19 November 2021. Kasus ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri.
Ada beberapa perlakuan yang dialami korban seperti kekerasan verbal, kekerasan fisik termasuk kekerasan menggunakan rantai. Para korban mengaku dianiaya karena melakukan pelanggaran.
Polisi terus menyelidiki kasus itu. Penyidik tengah mencari bukti dugaan unsur pidana untuk menaikkan ke tahap penyidikan.
Jakarta: Polda Kepulauan Riau (Kepri) terus mengusut dugaan
penganiayaan lima siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Penerbangan Dirgantara, Batam, Kepri. Sebanyak sembilan saksi dimintai keterangan untuk membuat terang
kasus ini.
"Sudah sembilan saksi yang diperiksa dan penyidik masih melakukan penyelidikan dalam rangka mengumpulkan alat bukti dan barang bukti," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt kepada
Medcom.id, Senin, 22 November 2021.
Harry tidak memerinci identitas kesembilan saksi yang diperiksa tersebut. Dia menyebut saksi dari pihak keluarga korban.
Harry belum dapat memastikan jumlah terlapor. Diduga jumlah pelaku lebih dari satu orang.
"(Terlapor) masih dalam penyelidikan," kata Harry.
Sebanyak lima siswa SMK Penerbangan Dirgantara IN, 17; SA, 18; RA, 17; GA, 17; dan FA, 17, itu membuat laporan polisi pada Jumat, 19 November 2021. Kelima siswa mengaku menjadi korban penganiayaan.
Baca:
Dugaan Penganiayaan Siswa SMK Penerbangan Batam Diselidiki
Laporan itu terdaftar dengan nomor : LP-B/138/XI/2021/SPKT-Kepri, Tanggal 19 November 2021. Kasus ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri.
Ada beberapa perlakuan yang dialami korban seperti kekerasan verbal, kekerasan fisik termasuk kekerasan menggunakan rantai. Para korban mengaku dianiaya karena melakukan pelanggaran.
Polisi terus menyelidiki kasus itu. Penyidik tengah mencari bukti dugaan unsur pidana untuk menaikkan ke tahap penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)