Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebutkan masih terdapat 3.609 warga Yahukimo yang masih berlindung di sejumlah lokasi.Metro TV
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebutkan masih terdapat 3.609 warga Yahukimo yang masih berlindung di sejumlah lokasi.Metro TV

Headline News

Polisi Pastikan Yahukimo Sudah Aman

MetroTV • 06 Oktober 2021 21:39
Jakarta: Mabes Polri menyatakan situasi di Yahukimo, Papua, saat ini sudah kondusif setelah terjadi konflik antarsuku pada Minggu, 3 Oktober 2021. Meski demikian, ribuan warga Yahukimo masih mengungsi untuk berlindung dari kerusuhan tersebut.
 
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebutkan masih terdapat 3.609 warga yang masih berlindung di sejumlah lokasi.
 
"Yahukimo sudah aman dan saat ini penyidik masih mendalami kasus ini,” ujar Rusdi dalam program Headline News di Metro TV, Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca: Penyebab Kerusuhan di Yahukimo Masih Diselisik
 
Sementara itu, polisi menetapkan 22 orang tersangka dalam kerusuhan tersebut. Rusdi mengungkapkan bahwa tersangka dalam kasus ini masih akan terus bertambah. 
 
Aparat keamanan dari unsur Polri dan TNI juga masih terus berjaga untuk memberikan rasa aman bagi warga di Yahukimo.
 
Polisi mengindikasikan penyebab kerusuhan karena meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di kamar 1707 Hotel Grand Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Oktober 2021. Abock disebut-sebut meninggal karena dibunuh.
 
Pascameninggalnya Abock, terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali oleh kelompok Suku Kimyal sekitar pukul 21.45 WIT, Minggu, 3 Oktober 2021. Kepala suku umum Kimyal Morome Keya Busup memimpin penyerangan menggunakan dua minibus.
 
Mereka membawa senjata tajam berupa busur panah dan parang. Mereka menyerang Suku Yali yang diisukan terlibat dalam tewasnya mantan Bupati Yahukimo.
 
Sebanyak enam orang meninggal dan 41 luka-luka akibat peritiwa itu. Sementara itu, 52 orang ditangkap dan diperiksa intensif di Polres Yahukimo. Belakangan, 22 orang ditetapkan tersangka. (Nabila Safarina)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan