Jakarta: Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta berinisial P, 19 yang diduga dianiaya seniornya. Dari pemeriksaan sementara, ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Ada luka bekas kekerasan. Bagian sekitar ulu hati. Bukan (luka bekas) benda tumpul, tapi luka tumpul," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan dikutip Sabtu, 4 Mei 2024.
Gidion belum bisa memerinci luka apa saja yang dialami. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan laboratorium forensik dan visum.
"Sebab-sebab meninggalnya masih kita telusuri. Kita masih melakukan pemeriksaan laboratoris secara forensik dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter yang berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian," ujarnya.
Gidion menyebut peristiwa terjadi pada Jumat pagi, 3 Mei 2024. Kasus terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari RS Taruma Jaya terkait adanya seorang mahasiswa STIP, Cilincing Jakarta Utara, yang meninggal dunia.
"Pada saat diperiksa oleh klinik sekolah setempat, sudah dalam kondisi tidak bernadi. Nadinya sudah berhenti, dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa," tuturnya.
Polres Metro Jakarta Utara menangkap para senior korban untuk menjalani pemeriksaan intensif. Lebih 10 orang diperiksa untuk membuat terang perkara.
"Sementara karena sekarang masih dilaksanakan pemeriksaan, nanti ada mengerucut untuk mengarah pada siapa yang melakukan kekerasan terhadap korban," ungkap Gidion.
Polisi juga masih menyamakan keterangan saksi dengan rekaman kamera pengawas (CCTV) di STIP. Berdasarkan hasil rekaman kamera tersembunyi itu terlihat aksi penganiayaan terjadi di kamar mandi.
Jakarta: Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta berinisial P, 19 yang diduga
dianiaya seniornya. Dari pemeriksaan sementara, ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Ada luka bekas kekerasan. Bagian sekitar ulu hati. Bukan (luka bekas) benda tumpul, tapi luka tumpul," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan dikutip Sabtu, 4 Mei 2024.
Gidion belum bisa memerinci luka apa saja yang dialami. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan laboratorium forensik dan visum.
"Sebab-sebab meninggalnya masih kita telusuri. Kita masih melakukan pemeriksaan laboratoris secara forensik dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter yang berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian," ujarnya.
Gidion menyebut peristiwa terjadi pada Jumat pagi, 3 Mei 2024. Kasus terungkap setelah pihak
kepolisian mendapat laporan dari RS Taruma Jaya terkait adanya seorang mahasiswa STIP, Cilincing Jakarta Utara, yang meninggal dunia.
"Pada saat diperiksa oleh klinik sekolah setempat, sudah dalam kondisi tidak bernadi. Nadinya sudah berhenti, dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa," tuturnya.
Polres Metro Jakarta Utara menangkap para senior korban untuk menjalani pemeriksaan intensif. Lebih 10 orang diperiksa untuk membuat terang perkara.
"Sementara karena sekarang masih dilaksanakan pemeriksaan, nanti ada mengerucut untuk mengarah pada siapa yang melakukan kekerasan terhadap korban," ungkap Gidion.
Polisi juga masih menyamakan keterangan saksi dengan rekaman kamera pengawas (CCTV) di STIP. Berdasarkan hasil rekaman kamera tersembunyi itu terlihat aksi penganiayaan terjadi di kamar mandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)