Jakarta: Sinergi pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan terorisme berdampak positif dalam menciptakan situasi keamanan Indonesia yang semakin baik. Buktinya, serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan teroris tidak terjadi di Indonesia pada 2023.
"Sepanjang tahun 2023, Alhamdulillah tidak ada terjadi serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan terorisme dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan situasi keamanan Indonesia semakin membaik," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Desember 2023.
Jenderal bintang 3 Polri itu menyampaikan BNPT berkomitmen melawan berkembangnya paham dan aksi terorisme. Hal itu dilakukan dengan peningkatan public awareness (kesadaran masyarakat), public engagement (keterlibatan masyarakat), dan mendorong multistakeholders collaboration (kolaborasi seluruh komponen bangsa) dalam rangka membangun ketahanan publik.
"Sehingga terbentuk daya cegah, daya tangkal dan daya lawan terhadap bahaya ideologi kekerasan, radikalisme dan terorisme," ungkap dia.
Pilar 1 bertujuan untuk membangun public awareness dan meningkatkan public engagement dilakukan melalui melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan aparatur, perlindungan dan peningkatan sarana prasarana, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui Sekolah Damai, Kampus Kebangsaan, Desa Siapsiaga, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai, serta Peningkatan Kemampuan dilakukan BNPT dengan melakukan pembinaan kemampuan personel TNI, Polri, dan instansi terkait.
Pada bidang peningkatan sarana prasarana, BNPT telah melakukan sosialisasi, pra audit, dan asesmen sistem pengamanan pada objek vital yang strategis dan fasilitas publik.
Pilar 2 bertujuan memperkuat penegakkan hukum yang berkeadilan dan menghormati hak asasi manusia (HAM) guna menciptakan rasa aman dan meningkatkan kapasitas negara melakukan eradikasi terhadap kejahatan terorisme. Pada pilar ini, BNPT telah melaksanakan penguatan penegakkan hukum yang berkeadilan dan menghormati HAM dalam mengoordinasikan antarpenegak hukum.
"BNPT juga melaksanakan perlindungan bagi apgakum, saksi, dan korban," ungkap dia.
Sementara itu, pilar ketiga bertujuan membangun kerja sama dalam dan luar negeri. Hal itu dilakukan untuk mempersempit ruang gerak teroris, memperkuat pengawasan, serta meningkatkan capacity building melalui transfer pengetahuan dan teknologi.
Pada pilar ketiga, BNPT telah melakukan kerjasama bilateral, regional, multilateral, dan sejumlah kerjasama dalam negeri. Dalam kerjasama bilateral, BNPT telah memiliki 28 MoU kerjasama penanggulangan terorisme dengan sejumlah negara sahabat di berbagai kawasan di Asia Pasifik, Afrika, Amerika dan Eropa.
Kerja sama dalam negeri, BNPT telah melakukan penandatanganan 19 nota kesepahaman dan 19 perjanjian kerjasama dengan kementerian/lembaga swasta, BUMN, ormas, dan lembaga pendidikan selama 2023
BNPT terus mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap waspada dengan dinamika gerakan yang muncul di bawah permukaan sel-sel jaringan teror. Mereka disebut masih berupaya menginfiltrasi ke berbagai sektor kehidupan.
Sementara itu, jaringan teroris global juga masih melakukan aksi terorisme. Sedangkan jaringan teroris dalam negeri terpantau aktif mengembangkan jaringan melalui berbagai aktivitas.
Masih adanya upaya jaringan teroris dalam negeri ditandai dengan penangkapan yang dilakukan Densus 88 Polri dibantu TNI. Sebanyak 148 teroris berhasil ditangkap.
"Kita tidak boleh berpuas diri sehingga lengah. Kita harus tetap waspada karena semua ini kondisi yang muncul di atas permukaan. Sementara itu, di bawah permukaan sel-sel jaringan teror secara masif dan terencana terus menyusup ke sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara," sebut dia.
Selain itu, BNPT mencatat 2.670 temuan konten digital bermuatan Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme, Terorisme (IRET). Sebanyak 1.922 konten diusulkan untuk di-take down.
Potensi terpapar radikalisme juga lebih tinggi terdapat pada wanita, generasi muda, khususnya gen-Z, dan mereka yang aktif di internet.
Menjelang Tahun Baru dan Pemilu 2024, BNPT mengajak seluruh elemen bangsa dan masyarakat tetap bersatu mewujudkan Indonesia Damai, Indonesia Tanpa Kekerasan, dan Indonesia Harmoni. Serta dapat merayakan pesta demokrasi tahun 2024 dengan sehat, damai, dan aman.
Jakarta: Sinergi pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan
terorisme berdampak positif dalam menciptakan situasi keamanan Indonesia yang semakin baik. Buktinya, serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan teroris tidak terjadi di Indonesia pada 2023.
"Sepanjang tahun 2023, Alhamdulillah tidak ada terjadi serangan teror dengan kekerasan oleh jaringan terorisme dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini mengindikasikan situasi keamanan Indonesia semakin membaik," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (
BNPT) RI Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Desember 2023.
Jenderal bintang 3 Polri itu menyampaikan BNPT berkomitmen melawan berkembangnya paham dan aksi terorisme. Hal itu dilakukan dengan peningkatan
public awareness (kesadaran masyarakat),
public engagement (keterlibatan masyarakat), dan mendorong
multistakeholders collaboration (kolaborasi seluruh komponen bangsa) dalam rangka membangun ketahanan publik.
"Sehingga terbentuk daya cegah, daya tangkal dan daya lawan terhadap bahaya ideologi kekerasan, radikalisme dan terorisme," ungkap dia.
Pilar 1 bertujuan untuk membangun public awareness dan meningkatkan public engagement dilakukan melalui melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan aparatur, perlindungan dan peningkatan sarana prasarana, kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui Sekolah Damai, Kampus Kebangsaan, Desa Siapsiaga, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai, serta Peningkatan Kemampuan dilakukan BNPT dengan melakukan pembinaan kemampuan personel TNI, Polri, dan instansi terkait.
Pada bidang peningkatan sarana prasarana, BNPT telah melakukan sosialisasi, pra audit, dan asesmen sistem pengamanan pada objek vital yang strategis dan fasilitas publik.
Pilar 2 bertujuan memperkuat penegakkan hukum yang berkeadilan dan menghormati hak asasi manusia (HAM) guna menciptakan rasa aman dan meningkatkan kapasitas negara melakukan eradikasi terhadap kejahatan terorisme. Pada pilar ini, BNPT telah melaksanakan penguatan penegakkan hukum yang berkeadilan dan menghormati HAM dalam mengoordinasikan antarpenegak hukum.
"BNPT juga melaksanakan perlindungan bagi apgakum, saksi, dan korban," ungkap dia.
Sementara itu, pilar ketiga bertujuan membangun kerja sama dalam dan luar negeri. Hal itu dilakukan untuk mempersempit ruang gerak teroris, memperkuat pengawasan, serta meningkatkan capacity building melalui transfer pengetahuan dan teknologi.
Pada pilar ketiga, BNPT telah melakukan kerjasama bilateral, regional, multilateral, dan sejumlah kerjasama dalam negeri. Dalam kerjasama bilateral, BNPT telah memiliki 28 MoU kerjasama penanggulangan terorisme dengan sejumlah negara sahabat di berbagai kawasan di Asia Pasifik, Afrika, Amerika dan Eropa.
Kerja sama dalam negeri, BNPT telah melakukan penandatanganan 19 nota kesepahaman dan 19 perjanjian kerjasama dengan kementerian/lembaga swasta, BUMN, ormas, dan lembaga pendidikan selama 2023
BNPT terus mengimbau kepada seluruh pihak untuk tetap waspada dengan dinamika gerakan yang muncul di bawah permukaan sel-sel jaringan teror. Mereka disebut masih berupaya menginfiltrasi ke berbagai sektor kehidupan.
Sementara itu, jaringan teroris global juga masih melakukan aksi terorisme. Sedangkan jaringan teroris dalam negeri terpantau aktif mengembangkan jaringan melalui berbagai aktivitas.
Masih adanya upaya jaringan
teroris dalam negeri ditandai dengan penangkapan yang dilakukan
Densus 88 Polri dibantu TNI. Sebanyak 148 teroris berhasil ditangkap.
"Kita tidak boleh berpuas diri sehingga lengah. Kita harus tetap waspada karena semua ini kondisi yang muncul di atas permukaan. Sementara itu, di bawah permukaan sel-sel jaringan teror secara masif dan terencana terus menyusup ke sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara," sebut dia.
Selain itu, BNPT mencatat 2.670 temuan konten digital bermuatan Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme, Terorisme (IRET). Sebanyak 1.922 konten diusulkan untuk di-
take down.
Potensi terpapar radikalisme juga lebih tinggi terdapat pada wanita, generasi muda, khususnya gen-Z, dan mereka yang aktif di internet.
Menjelang Tahun Baru dan Pemilu 2024, BNPT mengajak seluruh elemen bangsa dan masyarakat tetap bersatu mewujudkan Indonesia Damai, Indonesia Tanpa Kekerasan, dan Indonesia Harmoni. Serta dapat merayakan pesta demokrasi tahun 2024 dengan sehat, damai, dan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)