Jakarta: Sebanyak dua anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menjadi korban penyerangan teroris warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan. Saat ini, salah satu anggota masih dirawat di ICU.
"Bripda Dendri, masih di ruang intensive unit care (ICU)," ujar Aswin Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat, 14 April 2023.
Sementara itu, salah satu anggota lainnya yakni bernama Bripda Bharain sudah membaik. Tapi kini masih menjalani perawatan.
"Satu sudah stabil di ruang perawatan, Bripda Bahrain Ghozali," kata Aswin.
Sebelumnya, sebanyak tiga WNA asal Uzbekistan menyerang anggota Densus 88 Antiteror Polri dan petugas Imigrasi Kelas 1 Jakarta Utara pada Senin, 10 April 2023. Mereka telah ditangkap.
Ketiga WNA Uzbekistan itu berinisial BA, OMM, dan MR. Ketiganya sempat kabur usai melakukan penyerangan. Sementara satu WNA Uzbekistan lainnya yakni BKA tidak ikut menyerang dan melarikan diri.
Aswin menerangkan OMM merupakan WNA Uzbekistan pertama yang ditangkap. Ia dibekuk pada Senin, 10 April 2023, di Bukit Gading Indah, Jakarta Utara.
"Hasil investigasi awal di tempat kejadian perkara, tim bergerak cepat menyisir dan mencari pelaku penyerangan yang melarikan diri. Sehingga pukul 10.50 WIB, tersangka pertama yang berhasil kita tangkap OMM di kebun area ruko dekat Kompleks Bukit Gading Indah," kata Aswin kepada wartawan, Selasa, 11 April 2023.
Kemudian, sekitar pukul 14.40 WIB ditemukan tersangka lain yang berinisial BA dalam kondisi meninggal. Aswin menyebut BA ditemukan di Kali Sunter, Jakarta Utara.
"Dia tenggelam dan meninggal. Mayatnya sudah dibawa ke RS Kramat Jati untuk dilakukan autopsi," tutur dia.
Terakhir, tersangka berinisial MR yang ditangkap pukul 20.30 WIB. Tersangka MR ditangkap saat bersembunyi di salah satu gorong-gorong di area di Kali Sunter di daerah Kelapa Gading.
Kejadian bermula pada Senin, 10 April 2023, pukul 04.00 WIB, para WNA Uzbekistan itu melakukan penyerangan terhadap petugas imigrasi dan anggota Densus 88. Mereka menyerang petugas lantaran hendak melarikan diri.
"Dari empat orang ini, tiga orang sebenarnya ya ini (melakukan penyerangan) dan satu lagi dia tidak mau bergabung. Tapi termasuk empat orang WNA tersebut," jelas dia.
Selanjutnya, tiga orang WNA Uzbekistan itu membobol atap plafon ruang detensi kantor imigrasi, setelah melakukan penyerangan. Mereka lalu mendatangi dan menyerang petugas yang sedang makan sahur dan persiapan salat subuh.
"Mereka melumpuhkan atau menyerang anggota kemudian menggunakan pisau dapur atau pisau yang ia dapat dari pantry. Tiga orang di antaranya berhasil melarikan diri, sedangkan yang satu tetap atau tidak mau lari," tutur Aswin.
Petugas imigrasi bernama Adi Widodo meninggal. Sementara dua staf imigrasi lainnya yakni Visto Demas mengalami luka berat dan Supriatna luka ringan.
"Kemudian anggota Densus 88 ada Bripka Dendri yang menderita luka berat dan Bripka Bahrain menderita luka berat," jelas dia. (Khoerun Nadif Rahmat)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Sebanyak dua anggota Detasemen Khusus (
Densus) 88 Antiteror Polri menjadi korban penyerangan
teroris warga negara asing (WNA) asal
Uzbekistan. Saat ini, salah satu anggota masih dirawat di ICU.
"Bripda Dendri, masih di ruang
intensive unit care (ICU)," ujar Aswin Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat, 14 April 2023.
Sementara itu, salah satu anggota lainnya yakni bernama Bripda Bharain sudah membaik. Tapi kini masih menjalani perawatan.
"Satu sudah stabil di ruang perawatan, Bripda Bahrain Ghozali," kata Aswin.
Sebelumnya, sebanyak tiga WNA asal Uzbekistan menyerang anggota Densus 88 Antiteror Polri dan petugas Imigrasi Kelas 1 Jakarta Utara pada Senin, 10 April 2023. Mereka telah ditangkap.
Ketiga WNA Uzbekistan itu berinisial BA, OMM, dan MR. Ketiganya sempat kabur usai melakukan penyerangan. Sementara satu WNA Uzbekistan lainnya yakni BKA tidak ikut menyerang dan melarikan diri.
Aswin menerangkan OMM merupakan WNA Uzbekistan pertama yang ditangkap. Ia dibekuk pada Senin, 10 April 2023, di Bukit Gading Indah, Jakarta Utara.
"Hasil investigasi awal di tempat kejadian perkara, tim bergerak cepat menyisir dan mencari pelaku penyerangan yang melarikan diri. Sehingga pukul 10.50 WIB, tersangka pertama yang berhasil kita tangkap OMM di kebun area ruko dekat Kompleks Bukit Gading Indah," kata Aswin kepada wartawan, Selasa, 11 April 2023.
Kemudian, sekitar pukul 14.40 WIB ditemukan tersangka lain yang berinisial BA dalam kondisi meninggal. Aswin menyebut BA ditemukan di Kali Sunter, Jakarta Utara.
"Dia tenggelam dan meninggal. Mayatnya sudah dibawa ke RS Kramat Jati untuk dilakukan autopsi," tutur dia.
Terakhir, tersangka berinisial MR yang ditangkap pukul 20.30 WIB. Tersangka MR ditangkap saat bersembunyi di salah satu gorong-gorong di area di Kali Sunter di daerah Kelapa Gading.
Kejadian bermula pada Senin, 10 April 2023, pukul 04.00 WIB, para WNA Uzbekistan itu melakukan penyerangan terhadap petugas imigrasi dan anggota Densus 88. Mereka menyerang petugas lantaran hendak melarikan diri.
"Dari empat orang ini, tiga orang sebenarnya ya ini (melakukan penyerangan) dan satu lagi dia tidak mau bergabung. Tapi termasuk empat orang WNA tersebut," jelas dia.
Selanjutnya, tiga orang WNA Uzbekistan itu membobol atap plafon ruang detensi kantor imigrasi, setelah melakukan penyerangan. Mereka lalu mendatangi dan menyerang petugas yang sedang makan sahur dan persiapan salat subuh.
"Mereka melumpuhkan atau menyerang anggota kemudian menggunakan pisau dapur atau pisau yang ia dapat dari pantry. Tiga orang di antaranya berhasil melarikan diri, sedangkan yang satu tetap atau tidak mau lari," tutur Aswin.
Petugas imigrasi bernama Adi Widodo meninggal. Sementara dua staf imigrasi lainnya yakni Visto Demas mengalami luka berat dan Supriatna luka ringan.
"Kemudian anggota Densus 88 ada Bripka Dendri yang menderita luka berat dan Bripka Bahrain menderita luka berat," jelas dia.
(Khoerun Nadif Rahmat)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)