Pembunuhan. Ilustrasi: Medcom.id.
Pembunuhan. Ilustrasi: Medcom.id.

Mayoritas Pembunuhan Sekeluarga Bermotif Dendam

Kautsar Widya Prabowo • 13 November 2018 18:34
Jakarta: Polri melihat mayoritas kasus pembunuhan yang terjadi secara sadis terhadap satu keluarga dilatarbelakangi dendam. Hal itu dilontarkan dalam menanggapi kasus pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat.
 
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan hal itu terlihat di beberapa kasus di  Palembang, Sumatra Utara, dan Pulau Jawa. Akan tetapi, untuk kasus di Bekasi, motif masih perlu dicari dari olah tempat kejadian perkara (TKP). 
 
"Secara umum itu bisa dibilang diduga, kasus pembuahan sadis dan lebih dari satu orang, mayoritas karena dendam," kata Dedi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 13 November 2018.

Namun, Dedi menyebut setiap kasusnya memiliki karakteristik masing-masing. Jika kasus di Bekasi terbukti karena pembunuhan, dia menilai akan lebih mudah terungkap ketimbang kasus pencurian dan kekerasan.
 
"Kalau olah TKP polisinya matang 75 persen kasus pasti terungkap, kalau murni pembunuhan," imbuh dia. 
 
Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu menjelaskan di kebanyakan kasus murni pembunuhan, tersangka dan korban saling mengenal. Ini berbeda dengan pencurian dan kekerasan yang mungkin tidak saling mengenal.
 
"Kalau murni pembunuhan 60 persen antara pelaku sama korban itu pernah kenal, tapi polisi tetap berpedoman pada fakta hukum yang di lapangan, tidak boleh mengandai-andai," jelas dia.
 
Mengingat kasus di Bekasi baru terjadi, pihaknya tidak ingin banyak menduga-duga. Dedi merasa lebih baik menunggu autopsi yang masih berlangsung di RS Polri. "Hasil dari autopsi nanti dari dokter forensik pihak RS Polri sampaikan," tutur dia.
 
Baca: Polisi Sita Gunting di Lokasi Tewasnya Satu Keluarga
 
Diperum Nainggolan, 38, Maya Boru Ambarita, 37, Sarah Boru Nainggolan, 9, dan Arya Nainggolan, 7, menjadi korban pembunuhan di kediamannya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Mereka ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
 
Peristiwa ini diketahui atas laporan tetangga, Feby Lofa Rukiani. Dia curiga melihat kontrakan korban di Bojong Nangka 2, RT 002/RW 07, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, terbuka pada Selasa, 13 November 2018 dini hari.
 
"Pada 03.30 WIB, Feby melihat gerbang kontrakan sudah terbuka dan televisi di ruang korban menyala," kata Kepala Bagian Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan