Jakarta: Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewabroto kembali diperiksa tim Satgas Antimafia Bola. Dia diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengaturan skor (match fixing) untuk tersangka mantan Komite Eksekutif PSSI Hidayat.
"Saksi atas salah satu Exco PSSI (Hidayat), yang jelas dimintai keterangan soal itu (pengaturan skor) dan juga saksi dalam pengaturan di sebuah pertandingan tertentu," kata Gatot di Gedung Bareskrim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 4 April 2019.
Gatot sedianya diperiksa pada 2 Februari 2019. Namun, dia belum bisa hadir karena ada pekerjaan lain. Gatot baru bisa memenuhi panggilan tim hari ini.
"Mohon maaf kami baru bisa hari ini karena ada miskomunikasi dengan pihak Bareskrim," ujar Gatot.
Ini merupakan pemeriksaan Gatot yang kedua. Sebelumnya, dia sudah pernah memberikan keterangan pada 26 Desember 2018.
(Baca juga: Hidayat Suap Eks Manajer Madura United Rp100 Juta)
Hidayat merupakan mantan anggota PSSI yang telah mengundurkan diri pada Senin, 3 Desember 2018. Hidayat disebut terlibat dalam kasus penyuapan di Liga II Indonesia 2018.
Kali pertama, akhir November 2018, Hidayat disebutkan manajer Madura FC Januar Herwanto pernah mencoba melakukan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu. Tawaran suap itu dilakukan Hidayat melalui pesan singkat kepada Januar.
Sebelumnya, Nama Januar Hernanto viral usai membongkar boroknya kasta sepak bola Liga 2 Indonesia. Dalam acara Mata Najwa, Januar mengaku pernah diiming-imingi uang ratusan juta rupiah agar Madura FC mengalah kepada tuan rumah PSS Sleman.
Januar menolak. Timnya lantas membuktikan dengan kemenangan 2-1 atas PSS Sleman pada laga putaran pertama kompetisi Liga 2 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo Sleman, 2 Mei.
Jakarta: Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewabroto kembali diperiksa tim Satgas Antimafia Bola. Dia diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengaturan skor (
match fixing) untuk tersangka mantan Komite Eksekutif PSSI Hidayat.
"Saksi atas salah satu Exco PSSI (Hidayat), yang jelas dimintai keterangan soal itu (pengaturan skor) dan juga saksi dalam pengaturan di sebuah pertandingan tertentu," kata Gatot di Gedung Bareskrim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 4 April 2019.
Gatot sedianya diperiksa pada 2 Februari 2019. Namun, dia belum bisa hadir karena ada pekerjaan lain. Gatot baru bisa memenuhi panggilan tim hari ini.
"Mohon maaf kami baru bisa hari ini karena ada miskomunikasi dengan pihak Bareskrim," ujar Gatot.
Ini merupakan pemeriksaan Gatot yang kedua. Sebelumnya, dia sudah pernah memberikan keterangan pada 26 Desember 2018.
(Baca juga:
Hidayat Suap Eks Manajer Madura United Rp100 Juta)
Hidayat merupakan mantan anggota PSSI yang telah mengundurkan diri pada Senin, 3 Desember 2018. Hidayat disebut terlibat dalam kasus penyuapan di Liga II Indonesia 2018.
Kali pertama, akhir November 2018, Hidayat disebutkan manajer Madura FC Januar Herwanto pernah mencoba melakukan suap dengan meminta Madura FC mengalah dan memberikan kemenangan untuk PSS Sleman dalam laga tandang ke Stadion Maguwoharjo, Mei lalu. Tawaran suap itu dilakukan Hidayat melalui pesan singkat kepada Januar.
Sebelumnya, Nama Januar Hernanto viral usai membongkar boroknya kasta sepak bola Liga 2 Indonesia. Dalam acara
Mata Najwa, Januar mengaku pernah diiming-imingi uang ratusan juta rupiah agar Madura FC mengalah kepada tuan rumah PSS Sleman.
Januar menolak. Timnya lantas membuktikan dengan kemenangan 2-1 atas PSS Sleman pada laga putaran pertama kompetisi Liga 2 Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo Sleman, 2 Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
