Jakarta: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan sejumlah ancaman di Indonesia. Beberapa di antaranya ancaman biologis, siber, dan ancaman kesenjangan sosial.
Hadi menyampaikan, ancaman biologis merupakan rekayasa genetika. Rekayasa tersebut bisa mengakibatkan kegagalan dalam pertanian maupun peternakan.
"Misalnya ada yang membuat virus supaya terjadi gagal panen dan ternak. Bisa juga sengaja membuat penyakit. Itu yang sedang kita kembangkan untuk bisa diidentifikasi," kata Hadi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2018.
Sementara ancaman yang dirasa sangat nyata ialah ancaman siber. Hadi menyebut, ancaman siber sangat berbahaya lantaran bisa mempengaruhi banyak orang dengan berita bohong.
Baca: Kemhan Sebut Keamanan Siber Butuh Keterlibatan Semua Pihak
"Coba saja lihat berita-berita yang ada di sana. Dengan kemajuan teknologi, mereka mudah mem-profiling seseorang," ujarnya.
Dengan siber, seseorang juga bisa menjadi lonewolf dan melakukan teror. Lebih parah lagi, lanjut dia, pelaku bisa melakukan pembinaan secara online dan terus meluas.
"Itu ancaman siber. Untuk antisipasi, kita selalu melihat perkembangan ilmu digitalisasi," imbuhnya.
Hadi menyampaikan, seluruh ancaman itu bisa menjadi dasar untuk menguatkan pengamanan demi pembangunan nasional. "Mudah-mudahan yang saya sampaikan bisa jadi dasar untuk program kerja yang sedang dilaksanakan Pemda," kata dia.
Jakarta: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan sejumlah ancaman di Indonesia. Beberapa di antaranya ancaman biologis, siber, dan ancaman kesenjangan sosial.
Hadi menyampaikan, ancaman biologis merupakan rekayasa genetika. Rekayasa tersebut bisa mengakibatkan kegagalan dalam pertanian maupun peternakan.
"Misalnya ada yang membuat virus supaya terjadi gagal panen dan ternak. Bisa juga sengaja membuat penyakit. Itu yang sedang kita kembangkan untuk bisa diidentifikasi," kata Hadi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2018.
Sementara ancaman yang dirasa sangat nyata ialah ancaman siber. Hadi menyebut, ancaman siber sangat berbahaya lantaran bisa mempengaruhi banyak orang dengan berita bohong.
Baca: Kemhan Sebut Keamanan Siber Butuh Keterlibatan Semua Pihak
"Coba saja lihat berita-berita yang ada di sana. Dengan kemajuan teknologi, mereka mudah mem-
profiling seseorang," ujarnya.
Dengan siber, seseorang juga bisa menjadi lonewolf dan melakukan teror. Lebih parah lagi, lanjut dia, pelaku bisa melakukan pembinaan secara online dan terus meluas.
"Itu ancaman siber. Untuk antisipasi, kita selalu melihat perkembangan ilmu digitalisasi," imbuhnya.
Hadi menyampaikan, seluruh ancaman itu bisa menjadi dasar untuk menguatkan pengamanan demi pembangunan nasional. "Mudah-mudahan yang saya sampaikan bisa jadi dasar untuk program kerja yang sedang dilaksanakan Pemda," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)