Jakarta: Sebanyak 400 ahli forensik se-Asia berkumpul dalam kegiatan Konferensi Asian Forensic Sciences Network (AFSN) Meeting and Symposium ke-14 di STIK, PTIK, Jakarta Selatan. Ratusan orang itu berkumpul untuk memperkuat ilmu forensik.
"Dengan adanya sharing knowledge dari peserta dan pembicara baik dari dalam dan luar negeri dalam ajang konferensi AFSN ini, Polri dan Indonesia mampu memperkuat ilmu forensik," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Asep mengatakan ilmu forensik itu berguna dalam pembuktian kasus pidana. Lalu, mempererat kerja sama internasional di bidang forensik, serta berperan serta dalam keamanan nasional, regional serta internasional.
Asep menyebut peserta simposium AFSN ini berjumlah 400 orang yang berasal dari internasional dan Indonesia. Dengan pembicara/nara sumber berasal dari ahli forensik internasional dan anggota AFSN.
"Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan berupa board member meeting, plenary session, dan simposium working group," katanya.
Dia menuturkan kegiatan AFSN dilaksanakan pada 2-5 November 2022 di Jakarta. Pelaksanaan AFSN ini kembali dilaksanakan secara offline usai ditiadakan akibat pandemi pada 2020 dan pada 2021 digelar secara virtual di Filipina.
AFSN adalah sebuah organisasi/jaringan internasional di Asia yang beranggotakan institusi yang memberikan pelayanan ilmu forensik. Organisasi ini dibentuk pada 2008 dan saat ini beranggotakan 17 negara di Asia.
Dari indonesia, kata Asep, institusi yang menjadi anggota AFSN adalah Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Puslabfor Bareskrim Polri, Laboratorium Badan Narkotika Nasional, Sekolah Master Forensik Universitas Airlangga, dan Persatuan Dokter Forensik Indonesia. Asep menyebut AFSN memiliki sepuluh kelompok kerja (working group) dalam berbagai disiplin ilmu.
Kelompok itu mengoordinasikan dan mengawasi bidang keahlian tertentu. Seperti DNA, illicit drug, toxicology, trace evidence, crime scene investigation, digital forensic, questioned document, fingerprint, quality assurance & standard committee dan forensic medicine.
"Konferensi AFSN merupakan ajang panggung internasional bagi Polri sebagai salah satu karya Polri Presisi," ujar jenderal polisi bintang dua itu.
Pada acara puncak, Sabtu, 5 November 2022, para peserta akan diberikan fasilitas untuk melaksanakan study tour ke pelayanan forensik. Para peserta akan mengunjungi Puslabfor Polri, Laboratorium DNA dan City Tour Jakarta yang difasilitasi Sekda Pemda DKI Jakarta.
Jakarta: Sebanyak 400 ahli forensik se-Asia berkumpul dalam kegiatan Konferensi
Asian Forensic Sciences Network (AFSN)
Meeting and Symposium ke-14 di STIK, PTIK, Jakarta Selatan. Ratusan orang itu berkumpul untuk memperkuat ilmu forensik.
"Dengan adanya
sharing knowledge dari peserta dan pembicara baik dari dalam dan luar negeri dalam ajang konferensi AFSN ini,
Polri dan Indonesia mampu memperkuat ilmu forensik," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Asep mengatakan ilmu forensik itu berguna dalam pembuktian
kasus pidana. Lalu, mempererat kerja sama internasional di bidang forensik, serta berperan serta dalam keamanan nasional, regional serta internasional.
Asep menyebut peserta simposium AFSN ini berjumlah 400 orang yang berasal dari internasional dan Indonesia. Dengan pembicara/nara sumber berasal dari ahli forensik internasional dan anggota AFSN.
"Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan berupa
board member meeting, plenary session, dan
simposium working group," katanya.
Dia menuturkan kegiatan AFSN dilaksanakan pada 2-5 November 2022 di Jakarta. Pelaksanaan AFSN ini kembali dilaksanakan secara
offline usai ditiadakan akibat pandemi pada 2020 dan pada 2021 digelar secara virtual di Filipina.
AFSN adalah sebuah organisasi/jaringan internasional di Asia yang beranggotakan institusi yang memberikan pelayanan ilmu forensik. Organisasi ini dibentuk pada 2008 dan saat ini beranggotakan 17 negara di Asia.
Dari indonesia, kata Asep, institusi yang menjadi anggota AFSN adalah Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Puslabfor Bareskrim Polri, Laboratorium Badan Narkotika Nasional, Sekolah Master Forensik Universitas Airlangga, dan Persatuan Dokter Forensik Indonesia. Asep menyebut AFSN memiliki sepuluh kelompok kerja (
working group) dalam berbagai disiplin ilmu.
Kelompok itu mengoordinasikan dan mengawasi bidang keahlian tertentu. Seperti DNA,
illicit drug, toxicology, trace evidence, crime scene investigation, digital forensic, questioned document, fingerprint, quality assurance & standard committee dan
forensic medicine.
"Konferensi AFSN merupakan ajang panggung internasional bagi Polri sebagai salah satu karya Polri Presisi," ujar jenderal polisi bintang dua itu.
Pada acara puncak, Sabtu, 5 November 2022, para peserta akan diberikan fasilitas untuk melaksanakan
study tour ke pelayanan forensik. Para peserta akan mengunjungi Puslabfor Polri, Laboratorium DNA dan
City Tour Jakarta yang difasilitasi Sekda Pemda DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)