medcom.id, Jakarta: Pemilihan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti menimbulkan pro dan kontra dari banyak pihak. Menyikapi hal tersebut, seluruh jajaran di Mabes Polri bakal mengadakan pertemuan pada Senin, 20 Juni 2016.
"Semuanya, skala staf sluruh Mabes Polri akan rapat. Kita akan jelaskan," beber Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Badrodin menjelaskan, salah satu mekanisme dalam pencalonan Kapolri adalah proses pengajuan nama-nama jenderal yang layak dari internal Polri melalui Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Bisa juga melalui usulan Kompolnas ke Presiden. Namun, keputusan tetap ada di tangan Presiden.
"Saya bilang, siapa pun yang dipilih Presiden tentu kita mendukung. Itu komitmen kita," ucapnya.
Presiden Joko Widodo mengajukan Komjen Tito sebagai calon tunggal kapolri kepada DPR. Ia mulai dikenal publik sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda Papua.
Karier Tito melesat cukup cepat. Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT.
Bersinggungan dengan terorisme bukanlah hal baru bagi Tito. Ia sempat bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top, sehingga didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena prestasinya.
Prestasi lainnya, Tito adalah lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Tito mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel.
medcom.id, Jakarta: Pemilihan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti menimbulkan pro dan kontra dari banyak pihak. Menyikapi hal tersebut, seluruh jajaran di Mabes Polri bakal mengadakan pertemuan pada Senin, 20 Juni 2016.
"Semuanya, skala staf sluruh Mabes Polri akan rapat. Kita akan jelaskan," beber Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Badrodin menjelaskan, salah satu mekanisme dalam pencalonan Kapolri adalah proses pengajuan nama-nama jenderal yang layak dari internal Polri melalui Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Bisa juga melalui usulan Kompolnas ke Presiden. Namun, keputusan tetap ada di tangan Presiden.
"Saya bilang, siapa pun yang dipilih Presiden tentu kita mendukung. Itu komitmen kita," ucapnya.
Presiden Joko Widodo mengajukan Komjen Tito sebagai calon tunggal kapolri kepada DPR. Ia mulai dikenal publik sejak menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda Papua.
Karier Tito melesat cukup cepat. Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT.
Bersinggungan dengan terorisme bukanlah hal baru bagi Tito. Ia sempat bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top, sehingga didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena prestasinya.
Prestasi lainnya, Tito adalah lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Tito mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)