Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Medcom.id/Candra Yuri Nuralam
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Medcom.id/Candra Yuri Nuralam

KPK Bidik Tersangka Baru Kasus Suap Bansos

Candra Yuri Nuralam • 07 Februari 2021 06:39
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik tersangka baru kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2020. Lembaga Antikorupsi siap membuka penyelidikan baru dalam kasus ini.
 
"Saya sudah memerintahkan tim sidik yang sekarang menangani suapnya, semua hasil laporan penyidikan yang sudah ada yang kira-kira mengarah terhadap tersangka baru," kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto di Jakarta, Sabtu, 6 Februari 2021.
 
Penyelidikan baru ini dilakukan karena ada beberapa nama baru diduga terlibat dalam kasus rasuah menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara itu. Nama-nama itu keluar saat rekonstruksi perkara kasus, dan perkembangan penyidikan kasus.

KPK tidak mau buru-buru. Masyarakat diminta memberi waktu kepada penyidik untuk bekerja mengumpulkan bukti tambahan guna menjerat pihak-pihak yang terlibat dalam kasus itu.
 
"Kita kembalikan untuk melakukan penyelidikan secara terbuka terhadap pengadaan barang dan jasanya. Nanti akan dikaji satu per satu," ujar Karyoto.
 
Baca: Suap Bansos Covid-19, Korupsi yang Direncanakan Sebelum Pandemi
 
KPK juga akan kembali merunut peristiwa rasuah ini. Semuanya diulang dari awal untuk memastikan pihak-pihak yang terlibat.
 
"Jadi nanti akan kita urut satu-satu, bagaimana cara mendapatkannya, siapa yang melaksanakan, bagaimana harganya, apakah ada kewajaran harga dan lain-lain," kata Karyoto.
 
Sebelumnya, ada dua nama yang diduga terlibat selama proses penyidikan kasus ini. Pertama, Direktur Jenderal (Dirjen) Linjamsos Kementerian Sosial (Kemensos) Pepen Nazaruddin yang diduga menerima sejumlah uang dari tersangka sekaligus pihak swasta Ardian IM. Informasi ini diketahui usai KPK memeriksa pihak swasta Nuzulia Hamzah Nasution pada 25 Januari 2021.
 
Lalu, nama politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Ihsan Yunus muncul saat rekonstruksi perkara kasus. Dalam rekonstruksi, Ihsan diduga melakukan pertemuan dengan tersangka sekaligus pejabat pembuat komitmen (PPK) Kementerian Sosial (Kemensos) Matheus Joko Santoso. Pertemuan keduanya juga diikuti Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial M Safii Nasution.
 
Pertemuan tersebut berlangsung sebelum pandemi covid-19, yakni pada Februari 2020. Penyidik mengaitkan pertemuan itu sebagai awal mula pemufakatan jahat dalam kasus dugaan suap bansos.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan