medcom.id, Jakarta: Peredaran vaksin palsu yang diungkap Bareskrim Polri secara tidak langsung menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. PT Biofarma selaku satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia meminta warga tetap tenang.
Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan menjamin vaksin keluaran PT Bio Farma (Persero) aman. Masyarakat tak perlu takut dan tetap harus menjalani program imunisasi nasional.
Rustan menegaskan, vaksin milik mereka telah mengikuti standar ketat yang ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan, perusahaan plat merah itu telah mendapatkan sertifikasi dari organisasi kesehatan dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Health Organization (WHO).
“Bahan bakunya harus dari vendor yang memenuhi syarat. Kemudian penyimpanan bahan baku, proses produksinya, fasilitas, personilnya harus berkualifikasi satu. Peralatannya harus terkalibrasi dan tervalidasi,” terang Rustan di Grand Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).
Temuan vaksin palsu di Riau/ANT/Ronny Muharman
Seluruh komponen tersebut selalu berada pengawasan Bio Farma dan WHO. Bahkan, setiap enam bulan sekali perusahaan asal Bandung itu rutin memvalidasi proses produksi hingga distribusinya.
(Baca: BPOM Bentuk Tim untuk Bedakan Vaksin Asli dan Palsu)
Proses yang ketat ini menjadikan Bio Farma sebagai pabrik vaksin bertaraf internasional. Rustan menyampaikan, dari sekitar 200 perusahaan vaksin dunia, hanya ada 30 perusahaan yang diakui WHO dan Bio Farma masuk di dalamnya.
“Lalu dari 27 negara anggota, hanya ada tujuh negara yang memiliki pabrik vaksin. Tapi yang diakui WHO hanya Indonesia. Di negara Islam pun, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diakui dunia,” tuturnya.
Mendapatkan pengakuan WHO pun bukan perkara mudah. Bio Farma harus melewati berbagai tahapan. Mulai 1997, vaksin yang pertama mendapat pengakuan ialah vaksin Polio. Menyusul tetanus, campak, dan terakhir pada 2014 untuk vaksin Pentabio.
“Ada lima antigen sekaligus dalam vaksin Pentabio. Ada Jerap Difteri, Tetanus, Pertuis, Hepatitis B Rekombinan, dan Haemophilus Influenzae type b,” ujar Rustan.
medcom.id, Jakarta: Peredaran vaksin palsu yang diungkap Bareskrim Polri secara tidak langsung menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. PT Biofarma selaku satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia meminta warga tetap tenang.
Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan menjamin vaksin keluaran PT Bio Farma (Persero) aman. Masyarakat tak perlu takut dan tetap harus menjalani program imunisasi nasional.
Rustan menegaskan, vaksin milik mereka telah mengikuti standar ketat yang ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan, perusahaan plat merah itu telah mendapatkan sertifikasi dari organisasi kesehatan dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Health Organization (WHO).
“Bahan bakunya harus dari vendor yang memenuhi syarat. Kemudian penyimpanan bahan baku, proses produksinya, fasilitas, personilnya harus berkualifikasi satu. Peralatannya harus terkalibrasi dan tervalidasi,” terang Rustan di Grand Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016).
Temuan vaksin palsu di Riau/ANT/Ronny Muharman
Seluruh komponen tersebut selalu berada pengawasan Bio Farma dan WHO. Bahkan, setiap enam bulan sekali perusahaan asal Bandung itu rutin memvalidasi proses produksi hingga distribusinya.
(
Baca: BPOM Bentuk Tim untuk Bedakan Vaksin Asli dan Palsu)
Proses yang ketat ini menjadikan Bio Farma sebagai pabrik vaksin bertaraf internasional. Rustan menyampaikan, dari sekitar 200 perusahaan vaksin dunia, hanya ada 30 perusahaan yang diakui WHO dan Bio Farma masuk di dalamnya.
“Lalu dari 27 negara anggota, hanya ada tujuh negara yang memiliki pabrik vaksin. Tapi yang diakui WHO hanya Indonesia. Di negara Islam pun, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diakui dunia,” tuturnya.
Mendapatkan pengakuan WHO pun bukan perkara mudah. Bio Farma harus melewati berbagai tahapan. Mulai 1997, vaksin yang pertama mendapat pengakuan ialah vaksin Polio. Menyusul tetanus, campak, dan terakhir pada 2014 untuk vaksin Pentabio.
“Ada lima antigen sekaligus dalam vaksin Pentabio. Ada Jerap Difteri, Tetanus, Pertuis, Hepatitis B Rekombinan, dan Haemophilus Influenzae type b,” ujar Rustan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)