Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan)--MI/Arya Manggala
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan)--MI/Arya Manggala

Menhan: Jangan Sampai Perairan di Perbatasan Jadi Tempat Pembajakan

Ilham wibowo • 13 Mei 2016 23:14
medcom.id, Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut, perairan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga harus diwaspadai. Kerja sama antar negara harus terus ditingkatkan agar kasus penyanderaan kelompok militan seperti kasus Abu Sayyaf tidak kembali terjadi.
 
"Ini pelajaran bagi kita, jangan sampai terulang kembali. Sejak awal saya sampaikan, laut yang menghubungkan antar negara seperti Indonesia-Malaysia, Indonesia-Brunei dan Indonesia-Filipina jangan terjadi seperti di Somalia, tempat pembajakan," kata Ryamizard di Balai Media Kemehan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016)
 
Ryamizard menuturkan, satu di antara cara untuk menghindari kasus serupa ialah dengan penguatan patroli bersama antar negara. Selain itu, komunikasi Menteri Pertahanan antar negara harus terus dilakukan untuk menjamin keamanan di perairan perbatasan tersebut.

"Salah satu caranya adalah patroli bersama. Seperti di Selat Malaka, di sekitar perairan laut Cina Selatan, pokoknya laut antar negara kita lakukan patroli bersama. Yang lain adalah komunikasi antar Menhan dan hasilnya disampaikan ke tentara masing-masing," tuturnya.
 
Kerja sama antar negara di perbatasan sudah dilakukan sejak 48 tahun yang lalu. Riyamizard menceritakan, pada masanya saat bertugas sebagai Perwira TNI AD, patroli keamanan antar negara rutin dilakukan. Masing-masing tamu harus menghormati wilayah yang menjadi objek operasi patroli.
 
"Jika operasi ada di daerah Malaysia, berarti dia menjadi komandannya, begitu juga sebaliknya. Masing-masing daerah jadi pimpinannya. Alutsista kita juga bisa diperbantukan," kata Menhan.
 
Dia menambahkan, Kesepakatan tersebut harus dijunjung tinggi. Jangan sampai, lanjut Ryamizard, kerja sama puluhan tahun menjadi rusak lantaran tidak mentaati hukum.
 
"Masuk negara lain itu harus izin, kita harus hormati. Seperti sekarang, kan lepas juga (Sandera Abu Sayyaf)," ucap dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan