Jakarta: Polres Metro Jakarta Barat menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus penimbunan obat azithromycin di gudang milik PT ASA, Kalideres, Jakarta Barat. Penetapan tersangka setelah gelar perkara.
"Kita tetapkan dua tersangka pada kasus ini, yaitu direktur dan komisaris dari PT ASA," kata Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Bismo Teguh di Mapolres Jakarta Barat, Jumat, 30 Juli 2021.
Keduanya terbukti menimbun obat penanganan covid-19. Penyidik telah memeriksa 23 saksi terkait kasus itu.
"Kita periksa terhadap saksi sejumlah 18 orang. Kemudian ahli ada lima, dari BPOM, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Perlindungan Konsumen, Perdagangan dan ahli pidana," ungkap Bismo.
(Baca: Terancam 5 Tahun Penjara, Penimbun Obat-obatan di Jakbar Dijerat Pasal Berlapis)
Kedua tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. Pelaku terancam lima tahun penjara.
Sebelumnya, Reskrim Polres Metro Jakarta Barat menggerebek gudang di Jalan Peta Barat Ruko Peta Barat Indah III Blok C Nomor 8, Kalideres, Jakarta Barat, Senin malam, 12 Juli 2021. Gudang milik PT ASA diduga dijadikan tempat penimbunan obat penanganan covid-19, azithromycin, serta obat lainnya, seperti paracetamol dan dexamethason.
Polisi menyita 730 boks azithromycin 500 miligram (mg). Dalam satu boks berisi 20 tablet. Penimbunan diduga sejak awal Juli 2021.
PT ASA juga diketahui menjual obat penanganan pasien covid-19 itu di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Berdasarkan HET, harga azithromycin 500 mg Rp1.700 per tablet. Namun, PT ASA menjual Rp3.350 per tablet.
Jakarta:
Polres Metro Jakarta Barat menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus penimbunan obat azithromycin di gudang milik PT ASA, Kalideres, Jakarta Barat. Penetapan tersangka setelah gelar perkara.
"Kita tetapkan dua tersangka pada kasus ini, yaitu direktur dan komisaris dari PT ASA," kata Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Bismo Teguh di Mapolres Jakarta Barat, Jumat, 30 Juli 2021.
Keduanya terbukti menimbun
obat penanganan covid-19. Penyidik telah memeriksa 23 saksi terkait kasus itu.
"Kita periksa terhadap saksi sejumlah 18 orang. Kemudian ahli ada lima, dari
BPOM, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Perlindungan Konsumen, Perdagangan dan ahli pidana," ungkap Bismo.
(Baca:
Terancam 5 Tahun Penjara, Penimbun Obat-obatan di Jakbar Dijerat Pasal Berlapis)
Kedua tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. Pelaku terancam lima tahun penjara.
Sebelumnya, Reskrim Polres Metro Jakarta Barat menggerebek gudang di Jalan Peta Barat Ruko Peta Barat Indah III Blok C Nomor 8, Kalideres, Jakarta Barat, Senin malam, 12 Juli 2021. Gudang milik PT ASA diduga dijadikan tempat penimbunan obat penanganan covid-19, azithromycin, serta obat lainnya, seperti paracetamol dan dexamethason.
Polisi menyita 730 boks azithromycin 500 miligram (mg). Dalam satu boks berisi 20 tablet. Penimbunan diduga sejak awal Juli 2021.
PT ASA juga diketahui menjual obat penanganan pasien covid-19 itu di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Berdasarkan HET, harga azithromycin 500 mg Rp1.700 per tablet. Namun, PT ASA menjual Rp3.350 per tablet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
