medcom.id, Jakarta: Hasil penelusuran Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut ada 10 kepala daerah yang memiliki rekening gendut. Terkait laporan tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo akan melakukan peninjauan dan berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Nanti saya jam 2 siang mau ke KPK, mau bertemu. Sebagai rasa tanggung jawab, sebagai menteri saya akan bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan," kata Tjahjo selepas Upacara Bela Negara di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).
Kedatangan Tjahjo ke KPK untuk mendengar keterangan pihak-pihak terkait tentang area-area yang rawan dan rentan akan korupsi terutama di daerah. Hal itu, kata dia, untuk menambah referensi dan menjadikan pelajaran untuk menghindari gratifikasi dan indikasi korupsi lainnya khususnya kepada pimpinan daerah. Sehingga, kinerja para pimpinan daerah bisa lebih baik lagi ke depannya.
Seperti diketahui, Kepala PPATK M Yusuf telagh mendatangi Kejaksaan Agung untuk menyerahkan temuan laporan keuangan atau aliran dana pejabat negara yang mencurigakan. Ia juga memberikan laporan tersebut kepada KPK.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, ada 10 kepala daerah yang memiliki rekening mencurigakan. Salah satunya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Abraham juga menyebut Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam masuk dalam 10 kepala daerah yang diduga miliki rekening gendut sesuai laporan PPATK.
medcom.id, Jakarta: Hasil penelusuran Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut ada 10 kepala daerah yang memiliki rekening gendut. Terkait laporan tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo akan melakukan peninjauan dan berkunjung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Nanti saya jam 2 siang mau ke KPK, mau bertemu. Sebagai rasa tanggung jawab, sebagai menteri saya akan bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan," kata Tjahjo selepas Upacara Bela Negara di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).
Kedatangan Tjahjo ke KPK untuk mendengar keterangan pihak-pihak terkait tentang area-area yang rawan dan rentan akan korupsi terutama di daerah. Hal itu, kata dia, untuk menambah referensi dan menjadikan pelajaran untuk menghindari gratifikasi dan indikasi korupsi lainnya khususnya kepada pimpinan daerah. Sehingga, kinerja para pimpinan daerah bisa lebih baik lagi ke depannya.
Seperti diketahui, Kepala PPATK M Yusuf telagh mendatangi Kejaksaan Agung untuk menyerahkan temuan laporan keuangan atau aliran dana pejabat negara yang mencurigakan. Ia juga memberikan laporan tersebut kepada KPK.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, ada 10 kepala daerah yang memiliki rekening mencurigakan. Salah satunya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Abraham juga menyebut Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam masuk dalam 10 kepala daerah yang diduga miliki rekening gendut sesuai laporan PPATK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)