Jakarta: Banyak tahanan di rumah tahanan (rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terintimidasi. Mereka diminta menjaga dan merawat Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe selama di rutan.
"Ada informasi terkait intimidasi yang dilakukan salah seorang tahanan di rutan kepada tahanan lain untuk menjaga Lukas Enembe," kata salah satu sumber berdasarkan keterangannya di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, salah satu tahanan ini meminta penghuni lain memastikan Lukas Enembe dalam keadaan sehat dan terurus. Jika ada hal buruk, mereka yang harus bertanggung jawab.
Permintaan itu disebut mengacu pada adat di tempat tinggal Lukas Enembe. Jika terjadi hal buruk kepada pemimpin atau warganya, orang di sekitar harus dimintai pertanggungjawaban.
Namun, pihak yang mengintimidasi itu sudah dipindahkan. Sumber kami menolak membeberkan identitasnya.
Intimidasi itu penyebab Lukas Enembe berperilaku jorok. Penghuni rutan lain akhirnya terganggu.
Sementara itu, juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menyebut permasalahan di rutan sudah kelar. Pendekatan persuasif dilakukan ke Lukas Enembe agar mau mengurus dirinya sendiri.
"Informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan sudah mau minum obat dari dokter RSPAD, sudah mau diperiksa oleh dokter KPK, kemudian menjaga kebersihan dirinya, sehingga tidak mengganggu para tahanan yang lain," ucap Ali.
Karena itu, penahanan Lukas Enembe tidak dipindahkan. Ombudsman juga sudah mengecek rutan, dan tidak menemukan adanya pelanggaran atas penahanan Lukas Enembe.
"Kami kemudian audiensi, diskusi terkait dengan pengelolaan rutan, dan kami pastikan penanganannya sesuai dengan ketentuan termasuk kami perhatikan betul hak-hak dari tersangka, hak kesehatan, makan, minum dan sebagainya," ujar Ali.
Sebelumnya, tim penasihat hukum dan advokasi Lukas Enembe menyebut sekitar 20 tahanan mengeluhkan kebiasaan Lukas Enembe. Dia kerap kencing di celana, tempat tidur, dan kursi yang digunakan bersama.
Kubu Lukas Enembe mengeklaim kebiasaan buruk itu terjadi karena sakit yang diderita. Penghuni rutan disebut sangat tidak nyaman dengan kejadian itu.
Jakarta: Banyak tahanan di rumah tahanan (
rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) terintimidasi. Mereka diminta menjaga dan merawat Gubernur nonaktif Papua
Lukas Enembe selama di rutan.
"Ada informasi terkait intimidasi yang dilakukan salah seorang tahanan di rutan kepada tahanan lain untuk menjaga Lukas Enembe," kata salah satu sumber berdasarkan keterangannya di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, salah satu tahanan ini meminta penghuni lain memastikan Lukas Enembe dalam keadaan sehat dan terurus. Jika ada hal buruk, mereka yang harus bertanggung jawab.
Permintaan itu disebut mengacu pada adat di tempat tinggal Lukas Enembe. Jika terjadi hal buruk kepada pemimpin atau warganya, orang di sekitar harus dimintai pertanggungjawaban.
Namun, pihak yang mengintimidasi itu sudah dipindahkan. Sumber kami menolak membeberkan identitasnya.
Intimidasi itu penyebab Lukas Enembe berperilaku jorok. Penghuni rutan lain akhirnya terganggu.
Sementara itu, juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menyebut permasalahan di rutan sudah kelar. Pendekatan persuasif dilakukan ke Lukas Enembe agar mau mengurus dirinya sendiri.
"Informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan sudah mau minum obat dari dokter RSPAD, sudah mau diperiksa oleh dokter KPK, kemudian menjaga kebersihan dirinya, sehingga tidak mengganggu para tahanan yang lain," ucap Ali.
Karena itu, penahanan Lukas Enembe tidak dipindahkan. Ombudsman juga sudah mengecek rutan, dan tidak menemukan adanya pelanggaran atas penahanan Lukas Enembe.
"Kami kemudian audiensi, diskusi terkait dengan pengelolaan rutan, dan kami pastikan penanganannya sesuai dengan ketentuan termasuk kami perhatikan betul hak-hak dari tersangka, hak kesehatan, makan, minum dan sebagainya," ujar Ali.
Sebelumnya, tim penasihat hukum dan advokasi Lukas Enembe menyebut sekitar 20 tahanan mengeluhkan kebiasaan Lukas Enembe. Dia kerap kencing di celana, tempat tidur, dan kursi yang digunakan bersama.
Kubu Lukas Enembe mengeklaim kebiasaan buruk itu terjadi karena sakit yang diderita. Penghuni rutan disebut sangat tidak nyaman dengan kejadian itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)