Jakarta: Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai memaparkan modus operasi mafia penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Mafia itu merugikan pemilik aset.
"Sekarang mudah sekali atas nama PKPU membangkrutkan seseorang," kata Amzulian di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Agustus 2023.
Amzulian mengatakan dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat soal mafia PKPU. Ada banyak hal janggal yang terjadi.
"Kami merasakan betul bahwa ada hal yang aneh dan perlu diungkapkan lebih dalam serta dicari kebenarannya," ujar dia.
Amzulian mencontohkan ada orang yang kehilangan aset begitu besar dari utang yang tidak seberapa. Hal itu seyogianya bisa diselesaikan melalui mediasi.
"Kenapa harus di PKPU? Karena kalau PKPU, yang punya aset tidak bisa berbuat apa-apa," jelas dia.
Amzulian menyebut dugaan mafia PKPU akan disampaikan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Antirasuah diharapkan menindaklanjuti informasi tersebut.
"Ini perlu didalami dan KPK punya kewenangan lebih dibanding KY," papar dia.
Jakarta: Ketua
Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai memaparkan modus operasi mafia penundaan kewajiban pembayaran utang (
PKPU). Mafia itu merugikan pemilik aset.
"Sekarang mudah sekali atas nama PKPU membangkrutkan seseorang," kata Amzulian di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Agustus 2023.
Amzulian mengatakan dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat soal
mafia PKPU. Ada banyak hal janggal yang terjadi.
"Kami merasakan betul bahwa ada hal yang aneh dan perlu diungkapkan lebih dalam serta dicari kebenarannya," ujar dia.
Amzulian mencontohkan ada orang yang kehilangan aset begitu besar dari utang yang tidak seberapa. Hal itu seyogianya bisa diselesaikan melalui mediasi.
"Kenapa harus di PKPU? Karena kalau PKPU, yang punya aset tidak bisa berbuat apa-apa," jelas dia.
Amzulian menyebut dugaan mafia PKPU akan disampaikan pada
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Antirasuah diharapkan menindaklanjuti informasi tersebut.
"Ini perlu didalami dan KPK punya kewenangan lebih dibanding KY," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
