Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono--MI/Rommy
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono--MI/Rommy

65 Saksi Sudah Diperiksa Terkait Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Deny Irwanto • 24 Januari 2018 11:56
Jakarta: Polisi belum berhenti mencari pelaku penyiram air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Sejumlah upaya dilakukan, salah satunya dengan mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi.
 
Hingga kini ada puluhan saksi yang telah diperiksa. "(Periksa saksi) 65 lebih. Kita berupaya ada kemajuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu, 24 Januari 2018.
 
Selain mengumpulkan bukti sendiri, penyidik juga menampung informasi yang disampaikan masyarakat melalui hotline di nomor 081398844474. Namun, hingga saat ini, penyidik belum mendapat titik terang dari pembukaan hotline tersebut.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu kembali mengatakan, dalam pemeriksaan terhadap Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak, Senin, 22 Januari 2018, informasi berarti juga belum didapat.
 
Menurut Argo, Dahnil hanya menyampaikan pendapat pribadi saat menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televisi swasta, terkait kasus Novel beberapa waktu lalu.
 
"Ya, saya menyampaikan ini pendapat saya (Dahnil) secara empiris, kan begitu. Jadi saya cerita, berdiskusi dengan orang lain, kemudian saya membaca berita. Artinya dia mempunyai pendapatnya sendiri. Dahnil ini tidak melihat, mendengar, dan mengetahui sendiri," kata Argo.
 
Baca: KPK Percaya Polisi Tuntaskan Kasus Teror Novel
 
Dahnil sempat menjadi narasumber dalam program Metro Realitas bertajuk 'Benang Kusut Kasus Novel' yang ditayangkan Metro TV pada 8 Januari 2018. Dalam tayangan tersebut, Dahnil mengungkapkan ada beberapa saksi yang berbeda dengan kepolisian. Dahnil juga mengatakan pernyataan lain dalam tayangan terkait kasus Novel.
 
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berharap polisi bisa mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Lembaga Antikorupsi itu meminta polisi segera menangkap pelaku atau otak dari teror tersebut.
 
"Kita berharap dalam waktu yang tidak cukup lama (pelaku ditemukan)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018.
 

 
Febri mengatakan, saat ini pimpinan KPK terus berkoordinasi dengan kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya. Dia masih percaya polisi dapat mengungkap kasus ini, terlebih sketsa wajah dua pelaku sudah dirilis dan disebar.
 
"Ini kan sudah lebih dari sembilan bulan, sketsa sudah disebar, ada perkembangan yang cukup positif," ujar dia.
 
Novel disiram air keras usai salat subuh tak jauh dari rumahnya di Jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT 03 RW 10 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017. Akibatnya, kedua mata Novel mengalami luka bakar yang cukup parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit di Singapura.
 
Hampir tujuh bulan lebih penyidik senior KPK ini menjalani perawatan mata di rumah sakit di Singapura. Novel pun sempat menjalani operasi besar di bagian mata kirinya beberapa beberapa bulan lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan