Kobaran api membubung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak illegal di Desa Pasi Puteh, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4). ANTARA FOTO/Maulana.
Kobaran api membubung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak illegal di Desa Pasi Puteh, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4). ANTARA FOTO/Maulana.

Pengeboran Minyak Ilegal Ditertibkan

Media Indonesia • 26 April 2018 07:17
Jakarta: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menyebut pihaknya bakal menggencarkan penertiban aktivitas pengeboran minyak ilegal. Kemarin,  sumur minyak ilegal di Aceh Timur terbakar.
 
"SKK Migas akan lebih memerhatikan bagaimana mencegah agar tidak terjadi lagi pengeboran ilegal," kata Amien dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 26 April 2018.
 
Dia mengakui hingga saat ini masih banyak aktivitas pengeboran minyak ilegal. Sumur-sumur minyak ilegal itu banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Aceh.

Kemarin, sumur minyak milik warga bernama Nazaruddin di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, meledak. Data sementara menyebut 19 orang tewas, 40 orang terluka, dan 5 rumah hangus.
 
Ledakan terjadi saat warga berupaya menggali sebuah sumur yang berisi minyak. Sumur tiba-tiba meledak dan menyemburkan api setinggi 100 meter.
 
(Baca juga: Warga Desa Mengungsi Akibat Sumur Minyak Meledak)
 
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dugaan sementara kebakaran terjadi akibat percikan api pada saat seorang pekerja mengelas pipa yang akan dimasukkan ke sumur.
 
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan pihaknya bersama dengan PT Pertamina sudah mengirim tim khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut.
 
Sementara itu, pakar pertambangan dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Teuku Andika meminta pemadaman api dilakukan secara serius. "Kalau lambat, api bisa saja menjalar ke sumur lain dari bawah melalui rekahan tanah," tukas dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan