medcom.id, Jakarta: Indonesia telah menerima satu unit Helikopter AW 101. Namun, peruntukkan helikopter itu belum jelas karena mekanisme pengadaannya diduga amburadul.
Menanggapi hal itu, Kepala Staf TNI Angakatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan nasib helikopter buatan Inggris dan India itu akan ditentukan oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai hasil investigasi pengadaannya keluar.
"Kami hanya membantu ke dalam," kata Hadi, usai memimpin pengarahan terhadap Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, di markas Wing I, Pangkalan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu 8 Februari 2017.
Awalnya, pengadaan helikopter itu diperuntukkan bagi angkutan sangat khusus (VVIP). Namun, Presiden Joko Widodo tak setuju dan meminta pembelian dibatalkan. Jokowi merasa harga yang ditawarkan sebesar USD55 juta atau Rp761 miliar per unit itu terlalu mahal.
Tapi, helikopter itu tetap mendarat di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Selasa 7 Februari. Saat masih menjabat sebagai kepala staf TNI AU, Marsekal Agus Supriatna, mengatakan helikopter itu diperuntukkan bagi misi angkut pasukan dan SAR tempur.
medcom.id, Jakarta: Indonesia telah menerima satu unit Helikopter AW 101. Namun, peruntukkan helikopter itu belum jelas karena mekanisme pengadaannya diduga amburadul.
Menanggapi hal itu, Kepala Staf TNI Angakatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan nasib helikopter buatan Inggris dan India itu akan ditentukan oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai hasil investigasi pengadaannya keluar.
"Kami hanya membantu ke dalam," kata Hadi, usai memimpin pengarahan terhadap Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, di markas Wing I, Pangkalan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu 8 Februari 2017.
Awalnya, pengadaan helikopter itu diperuntukkan bagi angkutan sangat khusus (VVIP). Namun, Presiden Joko Widodo tak setuju dan meminta pembelian dibatalkan. Jokowi merasa harga yang ditawarkan sebesar USD55 juta atau Rp761 miliar per unit itu terlalu mahal.
Tapi, helikopter itu tetap mendarat di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Selasa 7 Februari. Saat masih menjabat sebagai kepala staf TNI AU, Marsekal Agus Supriatna, mengatakan helikopter itu diperuntukkan bagi misi angkut pasukan dan SAR tempur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)