medcom.id, Jakarta: Polisi berhasil mendeteksi penebar isu gerakan rush money yang disebarkan melalui media sosial. Polisi bakal membekuk pelaku yang saat ini keberadaannya sudah diketahui.
"Sudah, posisinya juga sudah. Langsung kelihatan ini posisinya, oh di pulau ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2016).
Boy mengungkap, penebar isu rush money berasal dari satu orang melalui grup percakapan hingga viral di media sosial. "Kurang lebih yang terdeteksi awal empat sampai lima (orang)," ujarnya.
Boy menegaskan, penebar isu rush money itu berada di luar kota Jakarta. Boy tak merinci lokasi agar untuk pelaku tak kabur sebelum ditangkap.
"Ada di luar kota. Di luar pulau Jawa. Nantilah kalau sudah matang lebih enak. Kalau enggak mereka takut dan pergi," imbuhnya.
Dia menegaskan, intinya pelaku sudah diketahui. Penangkapan bakal dilakukan setelah penyelidikan tuntas.
"Baru pemeriksaan digital forensik untuk pengumpulan bahan-bahan. Kemudian akunnya, orangnya ada di mana. Setelah lengkap baru ditindaklanjuti," pungkas Boy.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya menyebut hingga kini belum ditemukan pola gerakan rush money.
Isu rush money muncul terkait gerakan tanggal 25 November dan 2 Desember. Menurut analisa pihaknya, memang ada kelompok masyarakat yang memprovokasi gerakan tersebut.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yKXwVdDk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Polisi berhasil mendeteksi penebar isu gerakan
rush money yang disebarkan melalui media sosial. Polisi bakal membekuk pelaku yang saat ini keberadaannya sudah diketahui.
"Sudah, posisinya juga sudah. Langsung kelihatan ini posisinya, oh di pulau ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2016).
Boy mengungkap, penebar isu
rush money berasal dari satu orang melalui grup percakapan hingga viral di media sosial. "Kurang lebih yang terdeteksi awal empat sampai lima (orang)," ujarnya.
Boy menegaskan, penebar isu
rush money itu berada di luar kota Jakarta. Boy tak merinci lokasi agar untuk pelaku tak kabur sebelum ditangkap.
"Ada di luar kota. Di luar pulau Jawa. Nantilah kalau sudah matang lebih enak. Kalau enggak mereka takut dan pergi," imbuhnya.
Dia menegaskan, intinya pelaku sudah diketahui. Penangkapan bakal dilakukan setelah penyelidikan tuntas.
"Baru pemeriksaan digital forensik untuk pengumpulan bahan-bahan. Kemudian akunnya, orangnya ada di mana. Setelah lengkap baru ditindaklanjuti," pungkas Boy.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya menyebut hingga kini belum ditemukan pola gerakan
rush money.
Isu
rush money muncul terkait gerakan tanggal 25 November dan 2 Desember. Menurut analisa pihaknya, memang ada kelompok masyarakat yang memprovokasi gerakan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)