medcom.id, Jakarta: Muhammad Yunus, seorang pedagang pakaian Sabina Collection mengaku mengenal Ketua KPK Abraham Samad dan dua orang penyidik KPK. Dengan pengakuannya itu, dia menyatakan bisa membantu Mantan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Syahrul Raja Sempurnajaya untuk mengurus perkaranya.
Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap izin Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) di Bogor, Jawa Barat untuk terdakwa Syahrul di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (17/9/2014).
"Sekitar dua bulan setelah terjadi penangkapan pada KPK terkait korupsi TPBU Bogor, saya bersama saudara Fenny Wijaya, Syahrul Raja Sempurnajaya, Fathur Raheem Ruki, Prananto, Eko, dan Erlina Trina Diehl, kami bertemu di kantor firma hukum PNR untuk membicarakan perkara. Dalam pertemuan itu, pada saat itu saya menyampaikan mengenal dengan Abraham Samad, Christian dan Novel Baswedan," kata Jaksa Budi Nugraha saat membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Yunus.
Pertemuan itu, kata Yunus yang mengaku tengah magang sebagai advokat di kantor advokat Ruki, PNR, digunakan untuk memberikan nasehat-nasehat soal perkara Syahrul.
Ketika dicecar terkait ketiga orang KPK yang dikenalnya bisa membantu perkara Syahrul, Yunus pun membantahnya. Dia sebenarnya tidak mengenal ketiga orang dari KPK tersebut.
"Saya tidak tahu pak. Saya hanya dapat informasi pak," kata Yunus.
Pengetahuan Yunus yang juga mengaku tengah magang sebagai pengacara di kantor advokat Ruki soal orang-orang KPK itu, lagi-lagi hanya isapan jempol semata. Hal ini diungkapkan dari BAP yang dibacakan jaksa penuntut umum pada KPK.
"Di BAP saudara dalam pembicaraan tersebut anda mengatakan saya berbicara seolah-olah saya orang KPK yang mengetahui pemeriksaan dan bisa mengatur pemeriksaan di KPK. Perlu saya jelaskan bahwa Pak Suwondo yang saya kenal adalah orang yang menghubungkan dengan orang KPK. Berarti anda ada dihubungkan dengan orang KPK?" tanya Jaksa.
"Tidak ada pak," jelas Yunus.
Diakui Yunus, dia mendapatkan informasi dari Suwondo yang mengaku sebagai seorang penyidik dan memiliki akses ke KPK untuk bisa membantu kasus Syahrul tersebut. Dia pun mengaku, apa yang disampaikan Suwondo sama dengan apa yang ada di media. Namun, isi informasi tidak masuk dalam materi penyidikan.
medcom.id, Jakarta: Muhammad Yunus, seorang pedagang pakaian Sabina Collection mengaku mengenal Ketua KPK Abraham Samad dan dua orang penyidik KPK. Dengan pengakuannya itu, dia menyatakan bisa membantu Mantan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Syahrul Raja Sempurnajaya untuk mengurus perkaranya.
Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap izin Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) di Bogor, Jawa Barat untuk terdakwa Syahrul di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (17/9/2014).
"Sekitar dua bulan setelah terjadi penangkapan pada KPK terkait korupsi TPBU Bogor, saya bersama saudara Fenny Wijaya, Syahrul Raja Sempurnajaya, Fathur Raheem Ruki, Prananto, Eko, dan Erlina Trina Diehl, kami bertemu di kantor firma hukum PNR untuk membicarakan perkara. Dalam pertemuan itu, pada saat itu saya menyampaikan mengenal dengan Abraham Samad, Christian dan Novel Baswedan," kata Jaksa Budi Nugraha saat membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Yunus.
Pertemuan itu, kata Yunus yang mengaku tengah magang sebagai advokat di kantor advokat Ruki, PNR, digunakan untuk memberikan nasehat-nasehat soal perkara Syahrul.
Ketika dicecar terkait ketiga orang KPK yang dikenalnya bisa membantu perkara Syahrul, Yunus pun membantahnya. Dia sebenarnya tidak mengenal ketiga orang dari KPK tersebut.
"Saya tidak tahu pak. Saya hanya dapat informasi pak," kata Yunus.
Pengetahuan Yunus yang juga mengaku tengah magang sebagai pengacara di kantor advokat Ruki soal orang-orang KPK itu, lagi-lagi hanya isapan jempol semata. Hal ini diungkapkan dari BAP yang dibacakan jaksa penuntut umum pada KPK.
"Di BAP saudara dalam pembicaraan tersebut anda mengatakan saya berbicara seolah-olah saya orang KPK yang mengetahui pemeriksaan dan bisa mengatur pemeriksaan di KPK. Perlu saya jelaskan bahwa Pak Suwondo yang saya kenal adalah orang yang menghubungkan dengan orang KPK. Berarti anda ada dihubungkan dengan orang KPK?" tanya Jaksa.
"Tidak ada pak," jelas Yunus.
Diakui Yunus, dia mendapatkan informasi dari Suwondo yang mengaku sebagai seorang penyidik dan memiliki akses ke KPK untuk bisa membantu kasus Syahrul tersebut. Dia pun mengaku, apa yang disampaikan Suwondo sama dengan apa yang ada di media. Namun, isi informasi tidak masuk dalam materi penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)