Jakarta: Amnesty International Indonesia mengecam aksi teror di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Teror tersebut menyerang pembela hak asasi manusia di sektor antikorupsi.
"Tidak tanggung-tanggung serangan terjadi pada level pimpinan KPK." kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid di Jakarta, Kamis, 10 Januari 2018.
Menurutnya teror seperti ini kerap terjadi akibat ketiadaan hukuman atau impunitas terhadap pelaku penyerangan pekerja HAM di sektor antikorupsi.
"Belum terkuak pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan setelah lebih dari satu tahun tidak ada penyelesaian. Sekarang giliran ketua dan wakil ketua KPK diserang karena kerja-kerja mereka di sektor antikorupsi.” ucap Usman.
Kepolisian diminta segera mengungkap pelaku di balik aksi ini. Hal ini juga diharapkan sebagai cambuk untuk kepolisian merampungkan kasus Novel Baswedan.
Baca: Kapolri Diperintahkan Kejar Peneror Pimpinan KPK
Selain itu, ia pun mendesak Presiden Jokowi mengambil langkah tegas atas insiden ini. Jokowi harus mengambil inisiatif untuk memerintahkan kapolri melindungi pimpinan dan pegawai KPK beserta keluarga.
"Inilah momen yang tepat bagi Jokowi untuk menunjukkan komitmennya melindungi pejuang HAM di sektor antikorupsi. Dan juga untuk melihat kemungkinan apakah teror-teror terhadap pimpinan dan pegawai KPK ini berujung pada dalang yang sama yaitu mereka yang ingin menghambat KPK melakukan kerjanya memberantas korupsi di Indonesia.” kata dia.
Rabu, 9 Januari 2019 rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif diteror bom. Sebuah tas berisi pipa rakitan bom ditemukan di kediaman Agus di Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan rumah Laode di Kalibata, Jakarta Selatan, diserang dua bom molotov.
Jakarta: Amnesty International Indonesia mengecam aksi teror di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Teror tersebut menyerang pembela hak asasi manusia di sektor antikorupsi.
"Tidak tanggung-tanggung serangan terjadi pada level pimpinan KPK." kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid di Jakarta, Kamis, 10 Januari 2018.
Menurutnya teror seperti ini kerap terjadi akibat ketiadaan hukuman atau impunitas terhadap pelaku penyerangan pekerja HAM di sektor antikorupsi.
"Belum terkuak pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan setelah lebih dari satu tahun tidak ada penyelesaian. Sekarang giliran ketua dan wakil ketua KPK diserang karena kerja-kerja mereka di sektor antikorupsi.” ucap Usman.
Kepolisian diminta segera mengungkap pelaku di balik aksi ini. Hal ini juga diharapkan sebagai cambuk untuk kepolisian merampungkan kasus Novel Baswedan.
Baca: Kapolri Diperintahkan Kejar Peneror Pimpinan KPK
Selain itu, ia pun mendesak Presiden Jokowi mengambil langkah tegas atas insiden ini. Jokowi harus mengambil inisiatif untuk memerintahkan kapolri melindungi pimpinan dan pegawai KPK beserta keluarga.
"Inilah momen yang tepat bagi Jokowi untuk menunjukkan komitmennya melindungi pejuang HAM di sektor antikorupsi. Dan juga untuk melihat kemungkinan apakah teror-teror terhadap pimpinan dan pegawai KPK ini berujung pada dalang yang sama yaitu mereka yang ingin menghambat KPK melakukan kerjanya memberantas korupsi di Indonesia.” kata dia.
Rabu, 9 Januari 2019 rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif diteror bom. Sebuah tas berisi pipa rakitan bom ditemukan di kediaman Agus di Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan rumah Laode di Kalibata, Jakarta Selatan, diserang dua bom molotov.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)