Jakarta: Tersangka kasus suap Harun Masiku masih buron sejak empat tahun lalu hingga Kamis 13 Juni 2024 pukul 14.37 WIB. KPK melakukan sejumlah kegiatan dalam memburu atau menangkap Harun Masiku, meski belakangan mengetahui lokasi persembunyiannya.
"Yang jelas, penyidik berusaha untuk mencari yang bersangkutan. Kan sudah empat tahun, empat tahun itu bukan berarti tidak kita cari," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu 12 Juni 2024.
Berikut daftar usaha KPK menangkap Harun Masiku:
1. Penetapan DPO
KPK menetapkan Harun Masiku sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 17 Januari 2020. Penetapan tersebut lantaran Haun Masiku mangkir sebanyak tiga kali pemeriksaan sebagai tersangka.
"KPK mengimbau, jika ada yang menemukan orang tersebut, bisa melaporkan ke kantor kepolisian terdekat atau Call Center KPK di nomor 198," kata Jubir KPK saat itu, Ali Fiki kepada wartawan.
2. Pemeriksaan Mahasiswa hingga Sekjen PDIP
KPK memeriksa sejumlah saksi untuk mengorek keberadaan Harun Masiku. Di antaranya dua mahasiswa, yakni Hugo Ganda dan Melita De Grave, pengacara Simeon Petrus dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
3. Penyidik ke Luar Negeri
KPK menugaskan sejumlah penyidik terbang ke luar negeri. Di antaranya Filipina dan Malaysia.
Keberangkatan penyidik ke dua negara tersebut lantaran terdapat informasi keberadaan Harun Masiku. Namun dari dua negara tersebut, penyidik belum berhasil menangkap Harun Masiku.
"Beberapa informasi misalnya terhadap keberadaan yang bersangkutan, waktu itu di Filipina kita kirim tim ke Filipina. Ada informasi katanya yang bersangkutan jadi marbut masjid di Malaysia, kita kirim tim ke sana. Artinya apa? Selama 4 tahun ini sebetulnya kita tetap mencari," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu 12 Juni 2024.
4. Gagal Tangkap di PTIK
KPK juga menerima informasi keberadaan Harun Masiku di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan. Tim KPK bergerak ke PTIK namun digagalkan oknum setempat.
5. Gagal Geledah Kantor DPP PDIP
KPK berusaha mencari jejak kasus Harun Masiku di antaranya dengan berniat menggeledah Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis 9 Januari 2020. Namun KPK gagal melakukan penggeledahan lantaran dihalangi oknum setempat.
6. Pemeriksaan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan
KPK memeriksa eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang berstatus sebagai penerima suap dari Harun Masiku. Namun Wahyu tidak tahu keberadaan Harun Masiku.
"Ya kalau saya tahu, saya tangkaplah, membantu KPK," kata Wahyu kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 28 Desember 2024.
7. Sita HP dan buku catatan Sekjen PDIP
KPK menyita telepon seluler milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. KPK juga memanggil staf Hasto, Kusnadi.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata anggota tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Juni 2024.
Jakarta: Tersangka kasus suap
Harun Masiku masih buron sejak empat tahun lalu hingga Kamis 13 Juni 2024 pukul 14.37 WIB.
KPK melakukan sejumlah kegiatan dalam memburu atau menangkap Harun Masiku, meski belakangan mengetahui lokasi persembunyiannya.
"Yang jelas, penyidik berusaha untuk mencari yang bersangkutan. Kan sudah empat tahun, empat tahun itu bukan berarti tidak kita cari," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu 12 Juni 2024.
Berikut daftar usaha KPK menangkap Harun Masiku:
1. Penetapan DPO
KPK menetapkan Harun Masiku sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 17 Januari 2020. Penetapan tersebut lantaran Haun Masiku mangkir sebanyak tiga kali pemeriksaan sebagai tersangka.
"KPK mengimbau, jika ada yang menemukan orang tersebut, bisa melaporkan ke kantor kepolisian terdekat atau Call Center KPK di nomor 198," kata Jubir KPK saat itu, Ali Fiki kepada wartawan.
2. Pemeriksaan Mahasiswa hingga Sekjen PDIP
KPK memeriksa sejumlah saksi untuk mengorek keberadaan Harun Masiku. Di antaranya dua mahasiswa, yakni Hugo Ganda dan Melita De Grave, pengacara Simeon Petrus dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
3. Penyidik ke Luar Negeri
KPK menugaskan sejumlah penyidik terbang ke luar negeri. Di antaranya Filipina dan Malaysia.
Keberangkatan penyidik ke dua negara tersebut lantaran terdapat informasi keberadaan Harun Masiku. Namun dari dua negara tersebut, penyidik belum berhasil menangkap Harun Masiku.
"Beberapa informasi misalnya terhadap keberadaan yang bersangkutan, waktu itu di Filipina kita kirim tim ke Filipina. Ada informasi katanya yang bersangkutan jadi marbut masjid di Malaysia, kita kirim tim ke sana. Artinya apa? Selama 4 tahun ini sebetulnya kita tetap mencari," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu 12 Juni 2024.
4. Gagal Tangkap di PTIK
KPK juga menerima informasi keberadaan Harun Masiku di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan. Tim KPK bergerak ke PTIK namun digagalkan oknum setempat.
5. Gagal Geledah Kantor DPP PDIP
KPK berusaha mencari jejak kasus Harun Masiku di antaranya dengan berniat menggeledah Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis 9 Januari 2020. Namun KPK gagal melakukan penggeledahan lantaran dihalangi oknum setempat.
6. Pemeriksaan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan
KPK memeriksa eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang berstatus sebagai penerima suap dari Harun Masiku. Namun Wahyu tidak tahu keberadaan Harun Masiku.
"Ya kalau saya tahu, saya tangkaplah, membantu KPK," kata Wahyu kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 28 Desember 2024.
7. Sita HP dan buku catatan Sekjen PDIP
KPK menyita telepon seluler milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. KPK juga memanggil staf Hasto, Kusnadi.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata anggota tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Kamis, 13 Juni 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)
