Ilustrasi teroris -- Foto: MTVN/ Mohamad Rizal
Ilustrasi teroris -- Foto: MTVN/ Mohamad Rizal

BIN Upayakan Bujuk WNI Terindikasi Jaringan Teror tak ke Filipina

Damar Iradat • 03 Juni 2017 18:22
medcom.id, Jakarta: Badan Intelijen Negara lakukan berbagai langkah untuk mencegah warga negara Indonesia (WNI) yang terindikasi bakal menuju Filipina. Para WNI yang terindikasi tergabung dalam jaringan terorisme dikabarkan bakal pergi ke Filipina untuk berperang di Marawi bersama kelompok militan ISIS.
 
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan, pihak BIN selalu melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang terduga jaringan teroris. BIN sebisa mungkin melarang mereka pergi ke Marawi.
 
"Kalau ada yang nekat, berarti itu sudah urusan masing-masing dan risiko, karena di medan pertempuran itu risikonya kalau enggak selamat ya tewas," kata Wawan dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Juni 2017.

Wawan melanjutkan, biasanya para calon kombatan itu nekat keluar dengan cara menyelinap. Baru setelah itu mereka sadar bakal berurusan dengan hukum, khususnya imigrasi.
 
Dari data yang dimiliki BIN, cukup banyak WNI yang akan menuju Filipina. Data, sampai saat ini masih akan terus diperbaharui.
 
"Sekarang ada sekitar 12.000 orang WNI yang bermukim di sana. Tapi kan, ini tidak bisa dikategorikan ISIS. Ada juga yang dakwah, jadi enggak bisa dipastikan dia pembangkang," tandasnya.
 
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya mengatakan, total ada 38  WNI yang diduga terlibat dalam aksi teror di Marawi. Terdiri atas 37 pria dan seorang perempuan.
 
"Dari jumlah tersebut, 4 orang diduga telah tewas, 6 orang dideportasi pemerintah Filipina, 6 telah kembali ke Indonesia, dan 22 orang masih di Filipina," kata Setyo, kemarin.
 
Menurut Setyo, jaringan terorisme IS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina, untuk menguasai Asia Tenggara. Mereka getol merekrut anggota termasuk dari Indonesia. Ke-38 WNI tersebut berangkat ke Filipina secara ilegal.
 
Terhadap mereka yang telah kembali ke Indonesia, negara akan menyertakan mereka dalam program deradikalisasi. Densus 88 Antiteror pun akan melakukan penggambaran (profiling) WNI yang jelas-jelas terlibat dalam aksi terorisme di Filipina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan