Jakarta: Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Tangerang, Banten, menyebabkan 41 warga binaan meninggal di tempat. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengambil data postmortem sejak tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dari hari pertama (Rabu, 8 September 2021) datang, sudah langsung diambil semua (data DNA)," kata Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Pramujoko di RS Polri Kramat Jati, Jaktim, Jumat, 10 September 2021.
Pramujoko menyebut pengambilan data sejak awal untuk menghindari pembusukan jenazah. Terlebih identifikasi melalui pencocokkan DNA perlu data akurat.
"Jangan sampai ketika kita terlambat ambil, busuk, kita mencegah itu," papar dia.
DVI merupakan metode identifikasi yang kerap digunakan dalam kasus kecelakaan dengan jumlah korban banyak dan kondisi jenazah sulit dikenali secara umum. Prosesnya dengan cara membandingkan data antemortem yang merupakan data korban sebelum kematian.
Data antemortem didapat dari pihak keluarga dan rekam kesehatan korban. Selanjutnya bakal dibandingkan dengan data postmortem atau data setelah korban meninggal.
Adapun tiga parameter primer dalam proses DVI yang prosedurnya digunakan dalam identifikasi korban bencana, yakni sidik jari, gigi, dan DNA. Sementara itu sekunder meliputi barang pribadi dan ciri khusus.
(Baca: Foto: 4 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Klas 1 Tangerang, Banten, menyebabkan 41 warga binaan meninggal di tempat. Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengambil data postmortem sejak tiba di Rumah Sakit (RS)
Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dari hari pertama (Rabu, 8 September 2021) datang, sudah langsung diambil semua (data DNA)," kata Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Pramujoko di RS Polri Kramat Jati, Jaktim, Jumat, 10 September 2021.
Pramujoko menyebut pengambilan data sejak awal untuk menghindari pembusukan jenazah. Terlebih identifikasi melalui pencocokkan DNA perlu data akurat.
"Jangan sampai ketika kita terlambat ambil, busuk, kita mencegah itu," papar dia.
DVI merupakan metode identifikasi yang kerap digunakan dalam kasus kecelakaan dengan jumlah korban banyak dan kondisi jenazah sulit dikenali secara umum. Prosesnya dengan cara membandingkan data antemortem yang merupakan data korban sebelum kematian.
Data antemortem didapat dari pihak keluarga dan rekam kesehatan korban. Selanjutnya bakal dibandingkan dengan data postmortem atau data setelah korban meninggal.
Adapun tiga parameter primer dalam proses DVI yang prosedurnya digunakan dalam identifikasi korban bencana, yakni sidik jari, gigi, dan DNA. Sementara itu sekunder meliputi barang pribadi dan ciri khusus.
(Baca:
Foto: 4 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Teridentifikasi)
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)