Jakarta: Sebanyak 13 teroris dibekuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Merauke, Papua. Belasan teroris ini berencana meneror Merauke, Papua, untuk kabur dari kejaran Densus 88 Antiteror Polri.
"Secara otomatis ketika aktivitas penegakan hukum oleh Densus demikian tinggi, tentunya mereka pun akan mencoba keluar daripada aktivitas itu, akhirnya di antara mereka ada yang keluar dari Makassar menuju ke Merauke," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 7 Juni 2021.
Rusdi menjelaskan, 13 teroris di Merauke itu juga dipastikan berkaitan dan saling mengenal dengan jaringan teroris yang sebelumnya dibekuk di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca: Teroris yang Ditangkap di Merauke Bukan Warga Asli Papua
"Karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi di Makassar, Balikpapan dan Merauke itu ada saling keterkaitan," ujar Rusdi.
Diketahui, 11dari 13 teroris yang ditangkap itu berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, SR, YK, SW, AP dan IK. Dua inisial terakhir yaitu AP dan IK merupakan pasangan suami istri.
Jaringan teroris itu terungkap setelah penangkapan 10 orang yang terindikasi berupaya melakukan aksi teror di Merauke, Papua. Kelompok ini terkait pengeboman Gereja Katedral, Makassar, 28 Maret 2021 lalu.
Jakarta: Sebanyak 13 teroris dibekuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Merauke, Papua. Belasan teroris ini berencana meneror Merauke, Papua, untuk kabur dari kejaran
Densus 88 Antiteror Polri.
"Secara otomatis ketika aktivitas penegakan hukum oleh Densus demikian tinggi, tentunya mereka pun akan mencoba keluar daripada aktivitas itu, akhirnya di antara mereka ada yang keluar dari Makassar menuju ke Merauke," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 7 Juni 2021.
Rusdi menjelaskan, 13 teroris di Merauke itu juga dipastikan berkaitan dan saling mengenal dengan jaringan teroris yang sebelumnya dibekuk di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca:
Teroris yang Ditangkap di Merauke Bukan Warga Asli Papua
"Karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi di Makassar, Balikpapan dan Merauke itu ada saling keterkaitan," ujar Rusdi.
Diketahui, 11dari 13 teroris yang ditangkap itu berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, SR, YK, SW, AP dan IK. Dua inisial terakhir yaitu AP dan IK merupakan pasangan suami istri.
Jaringan teroris itu terungkap setelah penangkapan 10 orang yang terindikasi berupaya melakukan aksi teror di Merauke, Papua. Kelompok ini terkait pengeboman Gereja Katedral, Makassar, 28 Maret 2021 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
