medcom.id, Jakarta: Komisi III telah memilih lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbaru. Namun, pilihan tersebut banyak mendapatkan kritikan masyarakat karena dinilai mengkhawatirkan.
Meskipun banyak mendapat kritikan, anggota Komisi III DPR RI Nasir Jamil menganggap 10 Capim KPK yang disodorkan Panitia Seleksi adalah sosok yang siap memimpin KPK. Sehingga, pihaknya hanya menentukan pilihan kepada lima calon yang dianggap dapat memenuhi harapan masyarakat.
"Jadi kami membayangkan, mengasumsikan siapapun yang dipilih sudah siap, tinggal kami melihat kecenderungan yang memenuhi harapan masyarakat," kata Nasir dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).
Politisi PKS ini menyangkal, jika pilihan Komisi III terhadap lima pimpinan terpilih atas dasar kepentingan. Dirinya menganggap, pilihan yang telah diberikan merupakan representasi keinginan rakyat.
Meski banyak pihak yang mengkritik, Nasir menganggap hal itu hanyalah klaim sepihak. Dirinya meyakini, Presiden pun sudah mempertimbangkan semua Capim KPK sebelum diserahkan dan dipilih Komisi III.
"Kami meyakini Presiden punya itikad baik memilih dan menyerahkan nama ini ke DPR. Pasti beliau sudah mengemas dan mengotakkan ke DPR," ujar dia.
DPR sudah mengesahkan lima orang pimpinan KPK terpilih. Pengesahan dan pengambilan suara dilakukan dalam rapat paripurna, Jumat 18 Desember 2015. Dalam voting yang diikuti sebanyak 54 Anggota Komisi III itu, Agus Rahardjo mendapatkan perolehan suara sebanyak 53 suara, Basaria Pandjaitan, sebanyak 51 suara, Alexander Marwata, sebanyak 46 suara, Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang masing-masing mendapatkan sebanyak 37 suara.
Sementara sisa nama capim KPK lain dinyatakan tidak terpilih sebagai Pimpinan KPK periode mendatang. Mereka adalah Johan Budi Sapto Prabowo yang mendapatkan 25 suara, Robby Arya Brata 14 suara, Sudjanarko, 3 suara, Busyro Muqoddas dua suara dan Surya Tjandra tidak mendapatkan suara sama sekali alias nol.
medcom.id, Jakarta: Komisi III telah memilih lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbaru. Namun, pilihan tersebut banyak mendapatkan kritikan masyarakat karena dinilai mengkhawatirkan.
Meskipun banyak mendapat kritikan, anggota Komisi III DPR RI Nasir Jamil menganggap 10 Capim KPK yang disodorkan Panitia Seleksi adalah sosok yang siap memimpin KPK. Sehingga, pihaknya hanya menentukan pilihan kepada lima calon yang dianggap dapat memenuhi harapan masyarakat.
"Jadi kami membayangkan, mengasumsikan siapapun yang dipilih sudah siap, tinggal kami melihat kecenderungan yang memenuhi harapan masyarakat," kata Nasir dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).
Politisi PKS ini menyangkal, jika pilihan Komisi III terhadap lima pimpinan terpilih atas dasar kepentingan. Dirinya menganggap, pilihan yang telah diberikan merupakan representasi keinginan rakyat.
Meski banyak pihak yang mengkritik, Nasir menganggap hal itu hanyalah klaim sepihak. Dirinya meyakini, Presiden pun sudah mempertimbangkan semua Capim KPK sebelum diserahkan dan dipilih Komisi III.
"Kami meyakini Presiden punya itikad baik memilih dan menyerahkan nama ini ke DPR. Pasti beliau sudah mengemas dan mengotakkan ke DPR," ujar dia.
DPR sudah mengesahkan lima orang pimpinan KPK terpilih. Pengesahan dan pengambilan suara dilakukan dalam rapat paripurna, Jumat 18 Desember 2015. Dalam voting yang diikuti sebanyak 54 Anggota Komisi III itu, Agus Rahardjo mendapatkan perolehan suara sebanyak 53 suara, Basaria Pandjaitan, sebanyak 51 suara, Alexander Marwata, sebanyak 46 suara, Laode Muhammad Syarif dan Saut Situmorang masing-masing mendapatkan sebanyak 37 suara.
Sementara sisa nama capim KPK lain dinyatakan tidak terpilih sebagai Pimpinan KPK periode mendatang. Mereka adalah Johan Budi Sapto Prabowo yang mendapatkan 25 suara, Robby Arya Brata 14 suara, Sudjanarko, 3 suara, Busyro Muqoddas dua suara dan Surya Tjandra tidak mendapatkan suara sama sekali alias nol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)