medcom.id, Jakarta: Dua senjata api yang digunakan perampok di Pulomas, Jakarta Timur, ditemukan di kawasan Tapos, Depok. Pistol itu dititipkan kepada penjual daun pisang bernama Ginon.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan, usai beraksi di rumah Dodi Triono, Erwin Situmorang menitipkan sebuah karung berisi senjata kepada penjual daun bernama Ginon.
"Erwin berpesan ke pak Ginon, kalau dalam waktu dua hari dirinya tak mengambil tutipan itu, akan ada teman Erwin yang ambil," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/12/2016).
(Baca: Korban Penyekapan Pulomas Sempat Diceburkan & Ditodong Pistol)
Nyatanya, Erwin tak kunjung muncul untuk mengambil karung titipannya lantaran keburu ditangkap penyidik. Erwin dan pemimpin komplotan, Ramlan Butarbutar, dibekuk polisi di Gang Kalong RT 08 RW 02 Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Desember.
Hampir bersamaan dengan ditangkapnya Ramlan dan Erwin, seseorang mengambil titipan karung di rumah Ginon. Namun, Argo tidak menjelaskan identitas teman Erwin tersebut. Orang tersebut dipastikan bukan Ridwan Sitorus alias Ius Pane yang masih menjadi buronan polisi.
"Entah kenapa, karung tersebut malah dititipkan kembali ke kakaknya pak Ginon yang perempuan. Lantas, pada Kamis, 29 Desember semalam, kami berhasil mengamankan karung tersebut," jelas Argo.
Kini, kedua pistol pun disita polisi untuk diteliti lebih lanjut. "Pak Ginon dan kakaknya yang perempuan itu juga sedang diperiksa oleh Polres Jakarta Timur," pungkas Argo.
Polisi sudah menangkap tiga perampok di rumah Dodi. Ramlan tewas didor, sedangkan Erwin terluka parah akibat tembakan di kaki.
(Baca: Peti Mati untuk Bos Perampok di Pulomas)
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi. Saat ini, polisi masih memburu satu pelaku, yaitu Ridwan Sitorus alias Ius Pane.
Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Pulomas, pada 26 Desember. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
Lima korban lain selamat. Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy saat ini masih dirawat di RS Kartika.
medcom.id, Jakarta: Dua senjata api yang digunakan perampok di Pulomas, Jakarta Timur, ditemukan di kawasan Tapos, Depok. Pistol itu dititipkan kepada penjual daun pisang bernama Ginon.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan, usai beraksi di rumah Dodi Triono, Erwin Situmorang menitipkan sebuah karung berisi senjata kepada penjual daun bernama Ginon.
"Erwin berpesan ke pak Ginon, kalau dalam waktu dua hari dirinya tak mengambil tutipan itu, akan ada teman Erwin yang ambil," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/12/2016).
(Baca: Korban Penyekapan Pulomas Sempat Diceburkan & Ditodong Pistol)
Nyatanya, Erwin tak kunjung muncul untuk mengambil karung titipannya lantaran keburu ditangkap penyidik. Erwin dan pemimpin komplotan, Ramlan Butarbutar, dibekuk polisi di Gang Kalong RT 08 RW 02 Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, pada 28 Desember.
Hampir bersamaan dengan ditangkapnya Ramlan dan Erwin, seseorang mengambil titipan karung di rumah Ginon. Namun, Argo tidak menjelaskan identitas teman Erwin tersebut. Orang tersebut dipastikan bukan Ridwan Sitorus alias Ius Pane yang masih menjadi buronan polisi.
"Entah kenapa, karung tersebut malah dititipkan kembali ke kakaknya pak Ginon yang perempuan. Lantas, pada Kamis, 29 Desember semalam, kami berhasil mengamankan karung tersebut," jelas Argo.
Kini, kedua pistol pun disita polisi untuk diteliti lebih lanjut. "Pak Ginon dan kakaknya yang perempuan itu juga sedang diperiksa oleh Polres Jakarta Timur," pungkas Argo.
Polisi sudah menangkap tiga perampok di rumah Dodi. Ramlan tewas didor, sedangkan Erwin terluka parah akibat tembakan di kaki.
(Baca: Peti Mati untuk Bos Perampok di Pulomas)
Tak lama dari penangkapan Ramlan dan Erwin, polisi menciduk Alfins Bernius Sinaga. Ia ditangkap di Perumahan Vila Mas, Bekasi, Jawa Barat, malam 28 Desember. Alfins juga ditembak di bagian kaki.
Alfins berperan sebagai sopir ketika kelompok Ramlan beraksi di rumah Dodi. Polisi juga mencokok Ronal, adik Ramlan. Ia diduga menyembunyikan sang kakak dan anak buahnya, Erwin, di Bekasi. Saat ini, polisi masih memburu satu pelaku, yaitu Ridwan Sitorus alias Ius Pane.
Ramlan cs menyatroni rumah Dodi di Pulomas, pada 26 Desember. Komplotan perampok kambuhan ini menyekap seluruh penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam dari 11 orang yang disekap komplotan Ramlan tak dapat bertahan hidup karena kekurangan oksigen. Mereka tewas. Keenam korban itu masing-masing Dodi (pemilik rumah), Diona Arika Andra Putri (anak pertama Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (anak ketiga Dodi), Amel (teman Gemma yang sedang menginap saat kejadian), Sugianto (sopir), dan Tasrok (sopir).
Lima korban lain selamat. Zanetta Kalila Amaria (anak kedua Dodi Triono), Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy saat ini masih dirawat di RS Kartika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)