Pengusutan Konsorsium 303, Polri Diminta Transparan

Jakarta: Mabes Polri diminta untuk transparan mendalami dugaan adanya konsorsium 303 terkait judi online di instansinya. Trasnparansi penting untuk menghilangkan tudingan miring kepada Korps Bhayangkara. "Pembentukan tim gabungan Polri dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) diharapkan benar-benar professional dan transparan," kata Peneliti dari ISESS Bambang Ruktimto melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 Oktober 2022. Bambang mengatakan transparansi penting untuk memaksimalkan fungsi pemantauan. Masyarakat diminta terus memelototi dugaan adanya konsorsium 303. "Ini harus tetap dikawal oleh semua pihak eksternal, publik, pers, pemerintah maupun parlemen, agar timsus gabungan tidak sekedar jadi alat legitimasi hasil pengungkapan kasus yang tidak memenuhi harapan publik," ujar Bambang.   Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya masih mengusut dugaan adanya konsorsium 303 judi online di Korps Bhayangkara. Pengusutan dilakukan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). "Lalu kemudian juga muncul, adanya isu konsorsium. Kami telah membentuk tim gabungan bersama-sama dengan PPATK, untuk melakukan analisa terhadap transaksi keuangan yang diduga kaitannya dengan perjudian," kata Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 30 September 2022. Listyo mengatakan saat ini ada 329 rekening yang tengah dianalisa. Sebanyak 202 rekening telah diblokir.