medcom.id, Jakarta: Ketua nonaktif KPK Abraham Samad mendukung anggota Polri menjadi pimpinan KPK. Dia berharap, pimpinan KPK selanjutnya bisa bekerja maksimal dalam memberantas korupsi.
"Ya dukung lah dari Polri. Saya mendukung siapa saja asal bisa jadi pimpinan KPK yang progresif. Siapa saja, mau dari polisi atau jaksa enggak masalah," kata Samad usai menjalani pemeriksaan di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/7/2015).
Perasaan Samad dikriminalisasi polisi tidak membuat penilaiannya buruk terhadap seluruh anggota Polri. Dia yakin anggota Polri yang terpilih menjadi pimpinan KPK bisa bekerja progresif.
"Itu kan masalah individu, bukan masalah institusi," kata Samad.
Dia mengaku tidak mengetahui siapa saja yang mendaftar menjadi calon pimpinan KPK. Karena itu, dia belum bisa memberikan komentar lebih jauh. "Nanti kita lihat lah kalau sudah diumumkan," ungkap Samad.
Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK telah menerima 523 pendaftar, 43 di antaranya perempuan. Data itu terhimpun sampai Rabu 1 Juli, sore. Pendaftaran akan ditutup 3 Juli.
Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana mengatakan, profesi pendaftar calon pimpinan KPK paling banyak dari pegawai negeri sipil 86 orang, disusul advokat 79 orang, dan dosen 76 orang.
Ada juga pegawai swasta 62 orang, pensiunan 46 orang, wiraswasta 31 orang, polisi 20 (7 di antaranya purnawirawan). "Profesi lain yang menarik, jaksa tiga, hakim tiga, dari KPK tiga, dan wartawan empat," kata Betti.
medcom.id, Jakarta: Ketua nonaktif KPK Abraham Samad mendukung anggota Polri menjadi pimpinan KPK. Dia berharap, pimpinan KPK selanjutnya bisa bekerja maksimal dalam memberantas korupsi.
"Ya dukung lah dari Polri. Saya mendukung siapa saja asal bisa jadi pimpinan KPK yang progresif. Siapa saja, mau dari polisi atau jaksa enggak masalah," kata Samad usai menjalani pemeriksaan di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/7/2015).
Perasaan Samad dikriminalisasi polisi tidak membuat penilaiannya buruk terhadap seluruh anggota Polri. Dia yakin anggota Polri yang terpilih menjadi pimpinan KPK bisa bekerja progresif.
"Itu kan masalah individu, bukan masalah institusi," kata Samad.
Dia mengaku tidak mengetahui siapa saja yang mendaftar menjadi calon pimpinan KPK. Karena itu, dia belum bisa memberikan komentar lebih jauh. "Nanti kita lihat lah kalau sudah diumumkan," ungkap Samad.
Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK telah menerima 523 pendaftar, 43 di antaranya perempuan. Data itu terhimpun sampai Rabu 1 Juli, sore. Pendaftaran akan ditutup 3 Juli.
Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana mengatakan, profesi pendaftar calon pimpinan KPK paling banyak dari pegawai negeri sipil 86 orang, disusul advokat 79 orang, dan dosen 76 orang.
Ada juga pegawai swasta 62 orang, pensiunan 46 orang, wiraswasta 31 orang, polisi 20 (7 di antaranya purnawirawan). "Profesi lain yang menarik, jaksa tiga, hakim tiga, dari KPK tiga, dan wartawan empat," kata Betti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)