medcom.id, Jakarta: Narkoba jenis baru CC4 masuk dalam golongan I. Menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso, efek narkoba bentuk perangko ini bisa membuat penggunanya berpikir bunuh diri.
"Ini pengaruhnya sangat kuat, bisa membuat orang berhalusinasi. Bahkan, bisa bikin orang bunuh diri," kata jenderal bintang tiga itu di sebuah ruko di kawasan Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/4/2015).
Selain itu, efek CC4 tiga kali lebih dahsyat dari ekstasi. Polri, lanjut Budi, akan bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat dan Badan Narkotika Nasional untuk mencegah peredaran CC4.
"Narkoba ini efeknya lebih besar, bisa menghancurkan generasi muda," jelasnya.
Peredaran CC4 terungkap setelah Direktorat Narkoba Bareskrim Polri menangkap jaringan narkoba Belanda-Pakistan-Jakarta. Sebanyak 12 warga negara Indonesia ditangkap terkait kasus itu. Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman mengendalikan peredaran CC4 dari balik penjara Nusakambangan.
Barang bukti yang diamankan dari penangkapan 12 orang tersangka berupa 50 ribu butir ekstasi dari Belanda, 800 gram sabu dari Pakistan, 122 lembar CC4 dari Belgia, dan 20 buah ponsel.
Selain Freddy, polisi menangkap Yanto, 50, Aries, 36, Latif, 34, Gimo, 46, Asun42, Henny, 37, Riski, 22, Hadi, 38, Kimung, 31, Andre, 30, dan Asiong, 50.
Polisi masih memburu satu orang warga warga negara Belanda bernama Laosan alias Boncel. Para pelaku terancam hukuman maksimal pidana mati atau seumur hidup.
medcom.id, Jakarta: Narkoba jenis baru CC4 masuk dalam golongan I. Menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso, efek narkoba bentuk perangko ini bisa membuat penggunanya berpikir bunuh diri.
"Ini pengaruhnya sangat kuat, bisa membuat orang berhalusinasi. Bahkan, bisa bikin orang bunuh diri," kata jenderal bintang tiga itu di sebuah ruko di kawasan Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/4/2015).
Selain itu, efek CC4 tiga kali lebih dahsyat dari ekstasi. Polri, lanjut Budi, akan bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat dan Badan Narkotika Nasional untuk mencegah peredaran CC4.
"Narkoba ini efeknya lebih besar, bisa menghancurkan generasi muda," jelasnya.
Peredaran CC4 terungkap setelah Direktorat Narkoba Bareskrim Polri menangkap jaringan narkoba Belanda-Pakistan-Jakarta. Sebanyak 12 warga negara Indonesia ditangkap terkait kasus itu. Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman mengendalikan peredaran CC4 dari balik penjara Nusakambangan.
Barang bukti yang diamankan dari penangkapan 12 orang tersangka berupa 50 ribu butir ekstasi dari Belanda, 800 gram sabu dari Pakistan, 122 lembar CC4 dari Belgia, dan 20 buah ponsel.
Selain Freddy, polisi menangkap Yanto, 50, Aries, 36, Latif, 34, Gimo, 46, Asun42, Henny, 37, Riski, 22, Hadi, 38, Kimung, 31, Andre, 30, dan Asiong, 50.
Polisi masih memburu satu orang warga warga negara Belanda bernama Laosan alias Boncel. Para pelaku terancam hukuman maksimal pidana mati atau seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
