Jakarta: Memperingati 16 tahun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdiri, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan fokus lembaga antirasuah. Ada dua hal yang menjadi prioritas Firli Cs.
"Pertama, melakukan pencegahan supaya tidak terjadi korupsi," ujar Firli di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 30 Desember 2019.
Menurut dia, dari aspek pencegahan KPK punya andil besar menyelamatkan uang negara. Firli menyebut hal itu telah dibuktikan pimpinan KPK jilid IV yang dinakhodai Agus Rahardjo.
"Potensi kerugian negara yang diselamatkan dengan pencegahan mencapai Rp61,5 triliun," ujar Firli.
Menurut dia, angka ini lebih besar ketimbang sektor penindakan. Sebab pendapatan negara bukan pajak atau PNBP dari sektor itu hanya Rp1,47 triliun.
Artinya, kata dia, kinerja KPK di bidang pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan penindakan. Meski Firli tak menampik lembaga antirasuah tetap menjadikan sektor penindakan sebagai fokus kerja.
"Penindakan itu kita lakukan, karena memang dalam struktur tugas pokok KPK," kata Firli.
Terlepas dari dua prioritas ini, dia berterima kasih kepada pimpinan KPK sebelumnya. Menurutnya, prestasi lembaga antirasuah hari ini tak terlepas dari andil mereka. Menurut Firli, hal ini merupakan prestasi yang menggembirakan.
Pimpinan KPK jilid V berkomitmen meneruskan perjuangan pendahulu. Supaya lembaga antirasuah lebih bisa memberantas korupsi di Tanah Air.
"Sepakat membawa KPK lebih profesional, lebih transparan akuntabel dan bekerja keras. Memusatkan pikiran dan tenaga untuk memberantas korupsi di tanah air Indonesia. Saya kira itu," kata Firli.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/9K5r2MlN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Memperingati 16 tahun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdiri, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan fokus lembaga antirasuah. Ada dua hal yang menjadi prioritas Firli Cs.
"Pertama, melakukan pencegahan supaya tidak terjadi korupsi," ujar Firli di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 30 Desember 2019.
Menurut dia, dari aspek
pencegahan KPK punya andil besar menyelamatkan uang negara. Firli menyebut hal itu telah dibuktikan pimpinan KPK jilid IV yang dinakhodai Agus Rahardjo.
"Potensi kerugian negara yang diselamatkan dengan pencegahan mencapai Rp61,5 triliun," ujar Firli.
Menurut dia, angka ini lebih besar ketimbang sektor penindakan. Sebab pendapatan negara bukan pajak atau PNBP dari sektor itu hanya Rp1,47 triliun.
Artinya, kata dia, kinerja KPK di bidang pencegahan jauh lebih efektif dibandingkan penindakan. Meski Firli tak menampik lembaga antirasuah tetap menjadikan sektor penindakan sebagai fokus kerja.
"Penindakan itu kita lakukan, karena memang dalam struktur tugas pokok KPK," kata Firli.
Terlepas dari dua prioritas ini, dia berterima kasih kepada pimpinan KPK sebelumnya. Menurutnya, prestasi lembaga antirasuah hari ini tak terlepas dari andil mereka. Menurut Firli, hal ini merupakan prestasi yang menggembirakan.
Pimpinan KPK jilid V berkomitmen meneruskan perjuangan pendahulu. Supaya lembaga antirasuah lebih bisa memberantas korupsi di Tanah Air.
"Sepakat membawa KPK lebih profesional, lebih transparan akuntabel dan bekerja keras. Memusatkan pikiran dan tenaga untuk memberantas korupsi di tanah air Indonesia. Saya kira itu," kata Firli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
