Jakarta: Kabareskrim Komjen Idham Azis ditunjuk sebagai calon tunggal kapolri oleh Presiden Joko Widodo. Idham baru mengetahui penunjukan itu setelah ditelepon ajudan Jokowi, Kombes Adi Vivid.
Saat itu, Idham mengaku tengah menuju ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di tengah perjalanan, dia mendapat telepon dari Adi Vivid.
“Jadi saya jujur, ada Brigjen Miko, mungkin kami sedang di jalan pukul 11.20 WIB, tiba-tiba ditelepon. Bahasa telepon itu ADC RI 1, karena saya pernah jadi Kapolda Metro jadi saya kenal ADC RI 1. Beliau (Kombes Adi Vivid) hanya mengatakan, 'Bapak di mana?', saya menuju ke KPK karena sedang berjanji bertemu dengan Agus Rahardjo,” kata Idham di lokasi, Rabu, 30 Oktober 2019.
Dalam komunikasi itu, lanjut dia, Adi Vivid menyampaikan Jokowi meminta Idham datang ke Istana Kepresidenan. Idham pun berkoordinasi dengan Jenderal Tito Karnavian yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri untuk mengabarkan pemanggilan tersebut.
“Sesaat itu saya langsung telepon Pak Nico (Brigjen Nico Afinta), saya telepon ke Koorspripim Kombes Ferdy Sambo, yang saksi hidupnya. Saya tanya ‘Bapak Kapolri ada di mana?' (Dijawab) 'di Patimura'. Saya lapor beliau (Tito), 'Pak, saya tadi ditelepon sama ajudan (Jokowi), saya batalkan pertemuan dengan Agus Rahardjo. Saya menghadap beliau (Tito) mohon petunjuk Pak Haji. Saya panggil Tito itu Pak Haji, beliau juga panggil saya Pak Haji," ujarnya.
Usai mendapat petuah dari Tito, Idham datang ke Istana melalui pintu yang tidak ada wartawan. Setelah bertemu Jokowi, Idham baru mengetahui jika pemanggilannya terkait pencalonan sebagai kapolri.
“Sampai di sana beliau (Jokowi) bertanya, 'Pak Idham pensiun kapan?' (Saya jawab) 'saya pensiun tanggal 1 Februari 2021. Beliau bilang, 'ya sudah, saya sudah putuskan, nanti gantikan Pak Tito (jadi Kapolri), kamu kerjakan ini-ini, selamat.' Begitu,” kata Idham.
Rombongan Komisi III DPR mendatangi kediaman Idham di Jalan Panglima Polim III Nomor 7A, Jakarta Selatan. Kunjungan ini bagian dari rangkaian uji kepatutan dan kelayakan kepada Idham yang digelar hari ini.
Komisi bidang hukum itu melayangkan sejumlah pertanyaan seputar kehidupan keluarga Idham. Kesimpulan dari dialog itu, Komisi III puas dengan semua pernyataan yang disampaikan Idham dan istri.
Keluarga Idham bahkan dinilai bisa menjadi teladan bagi keluarga anggota institusi Polri lain. Tak hanya itu, Idham dan istrinya bisa menjadi orang tua bagi anggota Korps Bhayangkara.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYBQV3N" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Kabareskrim Komjen Idham Azis ditunjuk sebagai calon tunggal kapolri oleh Presiden Joko Widodo. Idham baru mengetahui penunjukan itu setelah ditelepon ajudan Jokowi, Kombes Adi Vivid.
Saat itu, Idham mengaku tengah menuju ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di tengah perjalanan, dia mendapat telepon dari Adi Vivid.
“Jadi saya jujur, ada Brigjen Miko, mungkin kami sedang di jalan pukul 11.20 WIB, tiba-tiba ditelepon. Bahasa telepon itu ADC RI 1, karena saya pernah jadi Kapolda Metro jadi saya kenal ADC RI 1. Beliau (Kombes Adi Vivid) hanya mengatakan, 'Bapak di mana?', saya menuju ke KPK karena sedang berjanji bertemu dengan Agus Rahardjo,” kata Idham di lokasi, Rabu, 30 Oktober 2019.
Dalam komunikasi itu, lanjut dia, Adi Vivid menyampaikan Jokowi meminta Idham datang ke Istana Kepresidenan. Idham pun berkoordinasi dengan Jenderal Tito Karnavian yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri untuk mengabarkan pemanggilan tersebut.
“Sesaat itu saya langsung telepon Pak Nico (Brigjen Nico Afinta), saya telepon ke Koorspripim Kombes Ferdy Sambo, yang saksi hidupnya. Saya tanya ‘Bapak Kapolri ada di mana?' (Dijawab) 'di Patimura'. Saya lapor beliau (Tito), 'Pak, saya tadi ditelepon sama ajudan (Jokowi), saya batalkan pertemuan dengan Agus Rahardjo. Saya menghadap beliau (Tito) mohon petunjuk Pak Haji. Saya panggil Tito itu Pak Haji, beliau juga panggil saya Pak Haji," ujarnya.
Usai mendapat petuah dari Tito, Idham datang ke Istana melalui pintu yang tidak ada wartawan. Setelah bertemu Jokowi, Idham baru mengetahui jika pemanggilannya terkait pencalonan sebagai kapolri.
“Sampai di sana beliau (Jokowi) bertanya, 'Pak Idham pensiun kapan?' (Saya jawab) 'saya pensiun tanggal 1 Februari 2021. Beliau bilang, 'ya sudah, saya sudah putuskan, nanti gantikan Pak Tito (jadi Kapolri), kamu kerjakan ini-ini, selamat.' Begitu,” kata Idham.
Rombongan Komisi III DPR mendatangi kediaman Idham di Jalan Panglima Polim III Nomor 7A, Jakarta Selatan. Kunjungan ini bagian dari rangkaian uji kepatutan dan kelayakan kepada Idham yang digelar hari ini.
Komisi bidang hukum itu melayangkan sejumlah pertanyaan seputar kehidupan keluarga Idham. Kesimpulan dari dialog itu, Komisi III puas dengan semua pernyataan yang disampaikan Idham dan istri.
Keluarga Idham bahkan dinilai bisa menjadi teladan bagi keluarga anggota institusi Polri lain. Tak hanya itu, Idham dan istrinya bisa menjadi orang tua bagi anggota Korps Bhayangkara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)