Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkap dua eksil korban Peristiwa 1965 yang menetap di Rusia dan Ceko akan menghadiri acara kick off penyelesaian non-yudisial pelanggaran HAM berat. Kick off akan digelar di Aceh pada Selasa, 27 Juni 2023.
"Nanti akan ikut datang ke sini dua, dari Rusia dan Ceko," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Kedua eksil itu menjadi bagian dari 134 eksil korban Peristiwa 1965 yang tersebar di berbagai negara, sebagian besar berada di Eropa. Selain korban Peristiwa 1965, Mahfud juga mengungkap ada dua lagi yang berada di Malaysia, masing-masing merupakan korban Kerusuhan 1998 dan Peristiwa Simpang Kertas Kraft Aceh (KKA) 1999.
Sekretaris Menko Polhukam Letjen Teguh Pudjo Rumekso mengatakan masih ada belasan eksil korban Peristiwa 1965 bakal mengikuti acara kick off tersebut secara virtual, tujuh diantaranya dari Swedia.
"Kemudian Ceko empat orang, Slovenia dua orang, kemudian Belanda, Prancis, Bulgaria, Albania, Suriah, itu masing-masing satu orang," jelas Teguh yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat.
Penyelesaian secara non-yudisial menyasar 12 peristiwa pelanggaran HAM berat yang belum ditangani melalui jalur yudisial. Menurut Teguh, jumlah korban pelanggaran yang bakal ditangani dari 12 peristiwa itu sebanyak 6.350 orang. Ia mengatakan data itu berasal dari Komnas HAM. Namun, angka itu masih perlu diverifikasi lebih lanjut.
"Seperti yang berseliweran di Aceh, awal itu hanya 50 sekian, tapi terakhir sampai dengan mau kick off ini, itu jumlah datanya 99 orang," ungkapnya.
Dari 12 peristiwa pelanggaran HAM berat, tiga di antaranya terjadi di Aceh, yaitu Peristiwa Rumoh Geudong 1989, Peristiwa Simpang KKA 1999, dan Peristiwa Jambu Keupok 2003.
Sementara sisanya adalah Peristiwa 1965-1966, Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985, Peristiwa Talangsari Lampung 1989, Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, Peristiwa Trisakti 1998, Peristiwa Semanggi I dan Semanggi II 1998, Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet Banyuwangi 1999, Peristiwa Wasior 2001, dan Peristiwa Wamena 2003.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Mahfud MD mengungkap dua eksil korban Peristiwa 1965 yang menetap di Rusia dan Ceko akan menghadiri acara
kick off penyelesaian non-yudisial
pelanggaran HAM berat.
Kick off akan digelar di Aceh pada Selasa, 27 Juni 2023.
"Nanti akan ikut datang ke sini dua, dari Rusia dan Ceko," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Kedua eksil itu menjadi bagian dari 134 eksil korban Peristiwa 1965 yang tersebar di berbagai negara, sebagian besar berada di Eropa. Selain korban Peristiwa 1965, Mahfud juga mengungkap ada dua lagi yang berada di Malaysia, masing-masing merupakan korban Kerusuhan 1998 dan Peristiwa Simpang Kertas Kraft Aceh (KKA) 1999.
Sekretaris Menko Polhukam Letjen Teguh Pudjo Rumekso mengatakan masih ada belasan eksil korban Peristiwa 1965 bakal mengikuti acara
kick off tersebut secara virtual, tujuh diantaranya dari Swedia.
"Kemudian Ceko empat orang, Slovenia dua orang, kemudian Belanda, Prancis, Bulgaria, Albania, Suriah, itu masing-masing satu orang," jelas Teguh yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-Yudisial
Pelanggaran HAM Berat.
Penyelesaian secara non-yudisial menyasar 12 peristiwa pelanggaran HAM berat yang belum ditangani melalui jalur yudisial. Menurut Teguh, jumlah korban pelanggaran yang bakal ditangani dari 12 peristiwa itu sebanyak 6.350 orang. Ia mengatakan data itu berasal dari Komnas HAM. Namun, angka itu masih perlu diverifikasi lebih lanjut.
"Seperti yang berseliweran di Aceh, awal itu hanya 50 sekian, tapi terakhir sampai dengan mau
kick off ini, itu jumlah datanya 99 orang," ungkapnya.
Dari 12 peristiwa pelanggaran HAM berat, tiga di antaranya terjadi di Aceh, yaitu Peristiwa Rumoh Geudong 1989, Peristiwa Simpang KKA 1999, dan Peristiwa Jambu Keupok 2003.
Sementara sisanya adalah Peristiwa 1965-1966, Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985, Peristiwa Talangsari Lampung 1989, Peristiwa Kerusuhan Mei 1998, Peristiwa Trisakti 1998, Peristiwa Semanggi I dan Semanggi II 1998, Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet Banyuwangi 1999, Peristiwa Wasior 2001, dan Peristiwa Wamena 2003.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)