medcom.id, Jakarta: Kekosongan vaksin di sejumlah rumah sakit membuat vaksin palsu masuk dengan mudah. Tingginya permintaan vaksin membuat oknum tertentu memanfaakan kondisi tersebut.
Ketua terpilih Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih tak nemampik hal tersebut. Di tengah kekosongan, banyak rumah sakit mencari vaksin sendiri untuk memenuhi permintaan pasien.
"Ada beberapa vaksin tertentu yang belum masuk ke rumah sakit. Kebanyakan vaksin yang dipalsukan vaksin impor," kata Daeng di Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7/2016).
Daeng menduga rumah sakit tidak mengetahui vaksin yang dibelinya palsu. Ia juga tak mau serta merta menyalahkan managemen rumah sakit dalam kasus ini.
"Ini yang perlu diselidiki, apakah rumah sakit itu korban atau memang dia oknum penyebaran vaksin palsu. Bisa jadi, rumah sakit enggak tahu kalau vaksin yang dibeli itu palsu," terangnya.
Ia meminta kepolisian membeberkan peran rumah sakit dalam penyebaran vaksin palsu. Hal ini dinilai perlu untuk meredam kegaduhan di tengah masyarakat.
"Dia pelaku atau memang korban, itu harus dijelaskan ke masyarakat agar tidak menimbulkan kepanikan," tutur Daeng.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Juwita F. Moeloek merilis 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Selain rumah sakit, ada enam bidan dan dua klinik yang menggunakan vaksin palsu.
14 rumah sakit pengguna vaksin palsu:
1. Rumah Sakit Dr Sander Cikarang, Bekasi
2. Rumah Sakit Bhakti Husada Cikarang, Bekasi
3. Rumah Sakit Sentral Medika di Jalan Industri Pasir Gombong, Bekasi.
4. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada di Jalan Pondok Timur Indah, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi.
5. Rumah Sakit Karya Medika, Tambun, Bekasi.
6. Rumah Sakit Kartika Husada di Jalan M.T. Haryono Setu, Bekasi.
7. Rumah Sakit Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi.
8. Rumah Sakit Multazam, Bekasi.
9. Rumah Sakit Permata, Bekasi.
10. Rumah Sakit Ibu dan Anak Gizar, Perumahan Villa Mutiara Cikarang, Bekasi.
11. Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur.
12. Rumah Sakit St. Elisabeth di Jalan Raya Narogong, Bekasi.
13. Rumah Sakit Hosana Medica, Cikarang.
14. Rumah Sakit Hosana Medica di Jalan Pramuka, Bekasi.
Enam bidan dan dua klinik pengguna vaksin palsu:
1. Bidan Lia di Kampung Pelaukan Sukatani, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
2. Bidan Lilik di Perum Graha Melati, Tambun. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
3. Bidan Klinik Tabina di Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
4. Bidan Iis di Perum Seroja, Bekasi. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
5. Bidan Mega di Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
6. Bidan M. Elly Novita di Ciracas, Jakarta Timur. Supplier vaksin palsu bernama Kartawinata alias Ryan.
7. Klinik Dr. Ade Kurniawan di Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat. Supplier vaksin palsu bernama Seno.
8. Klinik DR. Dafa di Baginda, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
medcom.id, Jakarta: Kekosongan vaksin di sejumlah rumah sakit membuat vaksin palsu masuk dengan mudah. Tingginya permintaan vaksin membuat oknum tertentu memanfaakan kondisi tersebut.
Ketua terpilih Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih tak nemampik hal tersebut. Di tengah kekosongan, banyak rumah sakit mencari vaksin sendiri untuk memenuhi permintaan pasien.
"Ada beberapa vaksin tertentu yang belum masuk ke rumah sakit. Kebanyakan vaksin yang dipalsukan vaksin impor," kata Daeng di Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7/2016).
Daeng menduga rumah sakit tidak mengetahui vaksin yang dibelinya palsu. Ia juga tak mau serta merta menyalahkan managemen rumah sakit dalam kasus ini.
"Ini yang perlu diselidiki, apakah rumah sakit itu korban atau memang dia oknum penyebaran vaksin palsu. Bisa jadi, rumah sakit enggak tahu kalau vaksin yang dibeli itu palsu," terangnya.
Ia meminta kepolisian membeberkan peran rumah sakit dalam penyebaran vaksin palsu. Hal ini dinilai perlu untuk meredam kegaduhan di tengah masyarakat.
"Dia pelaku atau memang korban, itu harus dijelaskan ke masyarakat agar tidak menimbulkan kepanikan," tutur Daeng.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Juwita F. Moeloek merilis 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Selain rumah sakit, ada enam bidan dan dua klinik yang menggunakan vaksin palsu.
14 rumah sakit pengguna vaksin palsu:
1. Rumah Sakit Dr Sander Cikarang, Bekasi
2. Rumah Sakit Bhakti Husada Cikarang, Bekasi
3. Rumah Sakit Sentral Medika di Jalan Industri Pasir Gombong, Bekasi.
4. Rumah Sakit Ibu dan Anak Puspa Husada di Jalan Pondok Timur Indah, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi.
5. Rumah Sakit Karya Medika, Tambun, Bekasi.
6. Rumah Sakit Kartika Husada di Jalan M.T. Haryono Setu, Bekasi.
7. Rumah Sakit Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi.
8. Rumah Sakit Multazam, Bekasi.
9. Rumah Sakit Permata, Bekasi.
10. Rumah Sakit Ibu dan Anak Gizar, Perumahan Villa Mutiara Cikarang, Bekasi.
11. Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur.
12. Rumah Sakit St. Elisabeth di Jalan Raya Narogong, Bekasi.
13. Rumah Sakit Hosana Medica, Cikarang.
14. Rumah Sakit Hosana Medica di Jalan Pramuka, Bekasi.
Enam bidan dan dua klinik pengguna vaksin palsu:
1. Bidan Lia di Kampung Pelaukan Sukatani, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
2. Bidan Lilik di Perum Graha Melati, Tambun. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
3. Bidan Klinik Tabina di Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
4. Bidan Iis di Perum Seroja, Bekasi. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
5. Bidan Mega di Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
6. Bidan M. Elly Novita di Ciracas, Jakarta Timur. Supplier vaksin palsu bernama Kartawinata alias Ryan.
7. Klinik Dr. Ade Kurniawan di Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat. Supplier vaksin palsu bernama Seno.
8. Klinik DR. Dafa di Baginda, Cikarang. Supplier vaksin palsu bernama Juanda dari CV Azka Medika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)