medcom.id, Jakarta: Jero Wacik, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, menyebut dirinya tak perlu membayar semua fasilitas yang diberikan Hotel Dharmawangsa. Jero berdalih, Menteri ESDM dapat keistimewaan dari manajemen Hotel Dharmawangsa, karena ditunjuk sebagai chairman secara tidak langsung.
"Siapa pun menterinya, dia adalah ex-officio di sana (PT Puri Dharmawangsa). Tanpa saya bayar, saya bisa pakai fasilitasnya, saya free. Karena saya chairman, saya mempunyai hak untuk free sehingga kalau ada bill, saya merasa tidak harus membayar," kata Jero di Pengadilan Tipikor, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).
Jero berdalih, keberatan dengan keterangan saksi. Dia tak terima semua saksi menyebut, Kementerian ESDM membayar semua mayoritas kegiatan yang menyangkut dirinya.
"Kamar nomor 900 saya keberatan, tagihan-tagihan tadi saya keberatan," jelasnya.
Ketua Majelis Hakim Sumpeno sebelumnya merinci isi BAP dari KPK. Ada kegiatan lain yang dibiayai Kementerian ESDM untuk Jero Wacik. Hal itu diamini Suharto, petugas bagian penagihan kredit dan invoice di Hotel Dharmawangsa.
Berikut rinciannya:
1. Kegiatan Litbang Kementerian ESDM sebesar Rp174 juta.
2. Kegiatan makan malam saat pengangkatan Jero Wacik sebagai Menteri ESDM pada 19 Oktober 2011 yang dibayarkan dalam bentuk dolar AS yang dikonversikan ke rupiah sebesar Rp152,9 juta. Tagihan dibayarkan melalui transfer.
3. Kegiatan makan sore pada 20 Oktober 2011 sebesar Rp103 juta.
4. Kegiatan tak disebutkan pada 12 Oktober 2012 sebesar Rp379 juta yang dibayarkan dua kali pembayaran, Rp30 juta untuk dana awal, dan Rp349 juta untuk pelunasan melalui transfer antarbank.
5. Kegiatan bedah buku Adikriya Sulam Indonesia yang dilakukan Triesna Jero Wacik pada 9 Juli 2013 sebesar Rp564 juta.
6. Open house di kediaman Jero Wacik dalam rangka Idul Fitri sebesar Rp163 juta.
7. Konferensi pers Partai Demokrat Rp30 juta, baru dibayarkan sebagian.
8. Private training untuk Jero Wacik Rp16 juta.
"(Daftar pembayaran) Itu berdasarkan arsip-arsip pembayaran di Dharmawangsa untuk Kementerian ESDM," jelas Suharto.
medcom.id, Jakarta: Jero Wacik, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, menyebut dirinya tak perlu membayar semua fasilitas yang diberikan Hotel Dharmawangsa. Jero berdalih, Menteri ESDM dapat keistimewaan dari manajemen Hotel Dharmawangsa, karena ditunjuk sebagai
chairman secara tidak langsung.
"Siapa pun menterinya, dia adalah
ex-officio di sana (PT Puri Dharmawangsa). Tanpa saya bayar, saya bisa pakai fasilitasnya, saya
free. Karena saya
chairman, saya mempunyai hak untuk free sehingga kalau ada
bill, saya merasa tidak harus membayar," kata Jero di Pengadilan Tipikor, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).
Jero berdalih, keberatan dengan keterangan saksi. Dia tak terima semua saksi menyebut, Kementerian ESDM membayar semua mayoritas kegiatan yang menyangkut dirinya.
"Kamar nomor 900 saya keberatan, tagihan-tagihan tadi saya keberatan," jelasnya.
Ketua Majelis Hakim Sumpeno sebelumnya merinci isi BAP dari KPK. Ada kegiatan lain yang dibiayai Kementerian ESDM untuk Jero Wacik. Hal itu diamini Suharto, petugas bagian penagihan kredit dan invoice di Hotel Dharmawangsa.
Berikut rinciannya:
1. Kegiatan Litbang Kementerian ESDM sebesar Rp174 juta.
2. Kegiatan makan malam saat pengangkatan Jero Wacik sebagai Menteri ESDM pada 19 Oktober 2011 yang dibayarkan dalam bentuk dolar AS yang dikonversikan ke rupiah sebesar Rp152,9 juta. Tagihan dibayarkan melalui transfer.
3. Kegiatan makan sore pada 20 Oktober 2011 sebesar Rp103 juta.
4. Kegiatan tak disebutkan pada 12 Oktober 2012 sebesar Rp379 juta yang dibayarkan dua kali pembayaran, Rp30 juta untuk dana awal, dan Rp349 juta untuk pelunasan melalui transfer antarbank.
5. Kegiatan bedah buku Adikriya Sulam Indonesia yang dilakukan Triesna Jero Wacik pada 9 Juli 2013 sebesar Rp564 juta.
6. Open house di kediaman Jero Wacik dalam rangka Idul Fitri sebesar Rp163 juta.
7. Konferensi pers Partai Demokrat Rp30 juta, baru dibayarkan sebagian.
8. Private training untuk Jero Wacik Rp16 juta.
"(Daftar pembayaran) Itu berdasarkan arsip-arsip pembayaran di Dharmawangsa untuk Kementerian ESDM," jelas Suharto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)