"Iya (kabur ke hutan)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada Medcom.id, Kamis, 28 Juli 2022.
Kamal mengakui ada kendala dalam memburu pelaku . Pasalnya, hutan adalah lokasi yang sangat jauh dan medannya sangat berat.
"Iya medan dengan gunung dan perbukitan yang terjal, tidak semua bisa dilalui darat, harus dengan pesawat atau melalui sungai yang makan waktu lama serta hutan-hutan," ujar Kamal.
Dia memastikan polisi terus memburu KKB tersebut. Namun, polisi tidak memasang pamflet daftar pencarian orang (DPO), lantaran warga sekitar mengetahui wajah pelaku.
"Enggak dipasang kan sudah viral videonya, kalau di hutan siapa yang lihat," ujar Kamal.
Baca: Aparat Masih Buru KKB Pemenggal Kepala Warga di Pegunungan Bintang |
Peristiwa pemenggalan itu terjadi di Tambang Ilegal Kawe Awinbon pada Rabu, 20 Juli 2022. Kasus pembunuhan terhadap Adis Haryadi itu ditangani Polres Pegunungan Bintang.
Insiden tragis itu berawal saat korban sedang menjaga kios bersama temannya. Tiba- tiba, datang beberapa orang tak dikenal dan langsung masuk kios tersebut.
Sebanyak dua orang tak dikenal masuk ke dalam kios menanyakan korban sambil memegang parang. Sedangkan pelaku lainnya berjaga-jaga di luar kios.
Kemudian, korban disuruh buka baju oleh orang tak dikenal tersebut. Lalu, pelaku memenggal kepala korban. Jasad korban ditinggal di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan, kepala korban dibawa ke markasnya.
Sementara itu, rekan korban berhasil melarikan diri ke lokasi 96 dan memberitahukan kejadian tersebut kepada masyarakat setempat. Hingga melaporkan insiden brutal itu ke kepolisian.
Korban dimakamkan di Merauke dengan jasad tidak utuh. KKB membawa kabur kepala korban sebagai bentuk ancaman terhadap pemerintah.
Ancaman itu disampaikan lewat video. Dalam video yang diterima Medcom.id, ada enam anggota KKB yang salah satunya diduga pimpinan pasukan, Bocor Sobolim, menyatakan sikap.
"Kami berburu siang hari dapat satu kepala. Ini kami berjuang sampai titik tumpah darah dari seluruh di tanah Papua. Pemerintah kolonial Indonesia tidak boleh kirim orang jawa ke tanah Papua dan setop pemekaran, kalau tidak berhenti kami akan lakukan operasi sampai di mana orang Papua yang ada. Khusus di Yahukimo, masyarakat sipil pun kami akan lawan, kami akan potong akan tembak mati," demikian pernyataan diduga Bocor Sobolim.
Dalam tayangan video itu juga ditampilkan kepala korban yang dikeluarkan dalam sebuah kain. Bocor Sobolim mengaku yang melakukan pemenggalan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id