medcom.id, Jakarta: Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo akhirnya mengaku mendapatkan bocoran mengenai opini WTP yang diperoleh kementeriannya sebelum pengumuman resmi. Hal ini diketahui setelah Jaksa KPK membeberkan bukti percakapan pesan singkat Eko dengan mantan Irjen Kemendes Sugito.
Jaksa KPK Takdir Suhan mencari tahu kapan Eko mengetahui kementeriannya mendapatkan predikat opini WTP. Awalnya, Eko mengaku tahu dari media dan pengumuman resmi Kementerian Keuangan.
"Kapan pastinya Kemendes tahu dapat WTP?" tanya Takdir kepada Eko di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 20 September 2017.
"Di sosmed waktu Menkeu mengumumkan ada beberapa Kementerian yang mendapat WDP dan WTP. Itu ada di media," jawab Eko.
Jaksa Takdir kembali menanyakan kapan secara resmi Kemendes memperoleh opini WTP. "Kapan pemberitahuan secara langsung?" tanya Takdir.
"Resminya pada saat dipanggil bersama kementerian lainnya," jawab Eko.
"Sebelum itu secara resminya ada?" tanya Takdir kembali. "Sepanjang yang saya ingat tidak ada," jawab Eko.
Tak patah arah, kemudian Jaksa Takdir mencoba mengulik ingatan sang Menteri dengan bocoran dokumen yang disampaikan melalui pesan singkat pribadi Eko dari Irjen Kemendes Sugito.
"Bukan chat?" tanya Jaksa
"Saya enggak ingat ada chat-chat soal itu. Saya juga nggak pasti gimana apa saya harus bohong?" kilah Eko.
Lalu Jaksa Takdir menunjukan bukti tangkapan layar percakapan pesan singkat antara Eko dengan terdakwa Sugito pada tanggal 19 Mei 2017. Dalam percakapan tersebut Sugito mengirimkan dokumen predikat opini WTP yang akan diterima Kemendes. Padahal laporan BPK baru disampaikan ke Presiden tanggal 23 Mei 2017.
"Pak Sugito menggunakan nama profil bapak," jelas Takdir menunjukan bukti percakapan di power point.
"Lihat nomernya saja Pak, Kalau belakangnya 440 pasti nomor saya," ucap Takdir.
"File opini WTP yang dishare. Kalau sudah ada buktinya ya berarti benar dong pak. Itu dipastiin benar. Bapak macam-macam sih," kata Takdir.
"Loh saya apa adanya enggak macam-macam," kilah Eko.
medcom.id, Jakarta: Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo akhirnya mengaku mendapatkan bocoran mengenai opini WTP yang diperoleh kementeriannya sebelum pengumuman resmi. Hal ini diketahui setelah Jaksa KPK membeberkan bukti percakapan pesan singkat Eko dengan mantan Irjen Kemendes Sugito.
Jaksa KPK Takdir Suhan mencari tahu kapan Eko mengetahui kementeriannya mendapatkan predikat opini WTP. Awalnya, Eko mengaku tahu dari media dan pengumuman resmi Kementerian Keuangan.
"Kapan pastinya Kemendes tahu dapat WTP?" tanya Takdir kepada Eko di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 20 September 2017.
"Di sosmed waktu Menkeu mengumumkan ada beberapa Kementerian yang mendapat WDP dan WTP. Itu ada di media," jawab Eko.
Jaksa Takdir kembali menanyakan kapan secara resmi Kemendes memperoleh opini WTP. "Kapan pemberitahuan secara langsung?" tanya Takdir.
"Resminya pada saat dipanggil bersama kementerian lainnya," jawab Eko.
"Sebelum itu secara resminya ada?" tanya Takdir kembali. "Sepanjang yang saya ingat tidak ada," jawab Eko.
Tak patah arah, kemudian Jaksa Takdir mencoba mengulik ingatan sang Menteri dengan bocoran dokumen yang disampaikan melalui pesan singkat pribadi Eko dari Irjen Kemendes Sugito.
"Bukan chat?" tanya Jaksa
"Saya enggak ingat ada chat-chat soal itu. Saya juga nggak pasti gimana apa saya harus bohong?" kilah Eko.
Lalu Jaksa Takdir menunjukan bukti tangkapan layar percakapan pesan singkat antara Eko dengan terdakwa Sugito pada tanggal 19 Mei 2017. Dalam percakapan tersebut Sugito mengirimkan dokumen predikat opini WTP yang akan diterima Kemendes. Padahal laporan BPK baru disampaikan ke Presiden tanggal 23 Mei 2017.
"Pak Sugito menggunakan nama profil bapak," jelas Takdir menunjukan bukti percakapan di power point.
"Lihat nomernya saja Pak, Kalau belakangnya 440 pasti nomor saya," ucap Takdir.
"File opini WTP yang dishare. Kalau sudah ada buktinya ya berarti benar dong pak. Itu dipastiin benar. Bapak macam-macam sih," kata Takdir.
"Loh saya apa adanya enggak macam-macam," kilah Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)