Ilustrasi. dok. MI
Ilustrasi. dok. MI

Eks Anggota NII Buka Crisis Center, Banyak Anak Muda hingga Nonmuslim Terpapar

Siti Yona Hukmana • 20 Juni 2022 19:33
Jakarta: Mantan anggota kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan membuat crisis center usai menyatakan setia kepada NKRI. Orang yang sudah cabut baiat kepada NII itu mengaku mendapat banyak aduan setelah menyebar hotline
 
"Kami mengambil peran sesuai dengan kemampuan, kami membuka hotline pengaduan yang awalnya sebenarnya kami tidak percaya. Saya kira hanya segelintir masyarakat, terutama kalangan anak muda yang terpapar," kata Ken saat menjadi tamu acara diskusi yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 20 Juni 2022.
 
Ken mengatakan bahkan aduan bukan hanya dari pemeluk agama Islam. Melainkan dari nonmuslim yang mengaku jika anggota keluarganya terpapar paham radikal.

"Minggu ini kami mendapatkan laporan bahkan yang nonmuslim bergabung dan orang tuanya sampai histeris, karena tidak dipercaya kalau putrinya tiba-tiba sudah bergabung di kelompok NII," ujar Ken.
 
Usai menerima laporan, Ken bersama NII Crisis Center melakukan identifikasi untuk mengetahui jaringannya. Sebab, kata dia, saat ini NII telah terpecah, salah satunya Khilafatul Muslimin yang jadi sempalan dari kelompok teroris tersebut.
 
"Tapi pada dasarnya memang yang kami dapatkan semuanya latar belakang dari NII. Karena doktrinnya mereka belakangan dasarnya akar batang buah, iman, hijrah, jihad, mereka katakan masuklah ke dalam Islam secara kafah (sempurna). Jadi orang Islam harus tinggal di negara Islam menggunakan hukum Islam," ucap anggota NII yang cabut baiat beberapa waktu lalu.
 
Baca: BNPT Sebut ASN Rawan Terpapar Radikalisme
 
Ken mengatakan setelah teridentifikasi dari jaringan NII mana, maka orang yang terpapar itu akan dilakukan investigasi untuk mengetahui lamanya bergabung. Agar bisa menentukan treatment yang bakal dipakai.
 
"Untuk menentukan bagaimana pola nanti rehabilitasi. Karena kami sedikit kelelahan kerja cukup banyak angka yang bergabung," ujar Ken.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan