medcom.id, Jakarta: Analis Intelijen The Indonesia Inteligence Institute Ridlwan Habib menegaskan Presiden Joko Widodo jangan memilih figur Kepala BIN yang terafiliasi dengan partai politik. Kepala BIN harus independen.
Namun, jika terpaksa harus menunjuk figur yang berasal dari parpol, Ridlwan mengatakan agar sosok tersebut harus bisa melepaskan diri dari bayang-bayang partainya.
"Menurut saya pribadi dan kami di intelijen institute apakah dia sudah bisa meninggalkan baju partainya ketika menjadi kepala BIN, apakah dia sudah bisa meninggalkan itu berganti baju negarawan, baju merah putih, bukan baju lagi merah, baju biru atau baju hijau, maka disitulah dia layak menjadi kepala BIN," ujarnya usai diskusi bertema 'mencari sosok Kepala BIN Ideal' di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (28/4/2015).
Ridlwan kembali mengatakan, jika jabatan Kepala BIN yang dipilih berasal dari parpol dan tidak bisa menanggalkan baju politiknya. Maka dikatakannya orang tersebut sangat tidak pantas untuk duduk di posisi tersebut.
"Tapi kalau dia masih mempertahankan diri sebagai orang partai atau petugas partai, ya mohon maaf menurut kami kurang relevan, karena BIN itu kepentingan negara, bukan kepentingan politik, pribadi atau golongan," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Analis Intelijen The Indonesia Inteligence Institute Ridlwan Habib menegaskan Presiden Joko Widodo jangan memilih figur Kepala BIN yang terafiliasi dengan partai politik. Kepala BIN harus independen.
Namun, jika terpaksa harus menunjuk figur yang berasal dari parpol, Ridlwan mengatakan agar sosok tersebut harus bisa melepaskan diri dari bayang-bayang partainya.
"Menurut saya pribadi dan kami di intelijen institute apakah dia sudah bisa meninggalkan baju partainya ketika menjadi kepala BIN, apakah dia sudah bisa meninggalkan itu berganti baju negarawan, baju merah putih, bukan baju lagi merah, baju biru atau baju hijau, maka disitulah dia layak menjadi kepala BIN," ujarnya usai diskusi bertema 'mencari sosok Kepala BIN Ideal' di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (28/4/2015).
Ridlwan kembali mengatakan, jika jabatan Kepala BIN yang dipilih berasal dari parpol dan tidak bisa menanggalkan baju politiknya. Maka dikatakannya orang tersebut sangat tidak pantas untuk duduk di posisi tersebut.
"Tapi kalau dia masih mempertahankan diri sebagai orang partai atau petugas partai, ya mohon maaf menurut kami kurang relevan, karena BIN itu kepentingan negara, bukan kepentingan politik, pribadi atau golongan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)