Jakarta: Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Polri turun tangan di kasus gagal ginjal akut. Khususnya, terkait ada atau tidaknya tindak pidana dalam kasus yang menimpa anak-anak itu.
"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut," kata Muhadjir dalam keterangan resmi, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Ia menyatakan permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan sumber daya manusia, khususnya perlindungan terhadap anak. Sejauh ini, sudah ada 208 anak yang kena penyakit ini, dan 118 meninggal. Angka masih memungkinkan bertambah.
Muhadjir menyampaikan Kementerian Kesehatan mengungkap penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius ini diduga kuat berasal dari cemaran zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirop. Bahan baku obat tersebut semuanya masih impor.
"Oleh sebab itu perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ungkap Muhadjir.
Berdasar data Kemenkes kasus gagal ginjal akut ini hanya terjadi di tiga negara. Yaitu Indonesia (118 kematian), Gambia (50 kematian) dan Nigeria (28 kematian).
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Polri turun tangan di kasus
gagal ginjal akut. Khususnya, terkait ada atau tidaknya tindak pidana dalam kasus yang menimpa anak-anak itu.
"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut," kata Muhadjir dalam keterangan resmi, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Ia menyatakan permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan sumber daya manusia, khususnya perlindungan terhadap anak. Sejauh ini, sudah ada 208 anak yang kena penyakit ini, dan 118 meninggal. Angka masih memungkinkan bertambah.
Muhadjir menyampaikan Kementerian Kesehatan mengungkap penyebab penyakit
gagal ginjal akut misterius ini diduga kuat berasal dari cemaran zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG) pada obat jenis sirop. Bahan baku obat tersebut semuanya masih impor.
"Oleh sebab itu perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ungkap Muhadjir.
Berdasar data Kemenkes kasus
gagal ginjal akut ini hanya terjadi di tiga negara. Yaitu Indonesia (118 kematian), Gambia (50 kematian) dan Nigeria (28 kematian).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)