KPK Terima Laporan Susulan Dugaan Penyelewengan Bantuan Gempa Cianjur
Candra Yuri Nuralam • 27 Desember 2022 21:59
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapatkan laporan soal dugaan penyelewengan bantuan gempa di Cianjur, Jawa Barat. Aduan susulan ini menyasar Bupati Cianjur Herman Suherman.
"Ada laporan susulan ke pengaduan masyarakat, ini informasi yang terbaru," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Desember 2022.
Ali enggak memerinci lebih lanjut aduan baru itu. Datanya dipastikan ditindaklanjuti KPK.
"Prinsipnya tentu setiap laporan pasti kemudian kami tindaklanjuti dengan verifikasi telaahan ya," ucap Ali.
Ali juga enggan membeberkan pelapor dalam dugaan ini. Sebab, kerahasiaan identitas pengadu dijamin KPK.
"Karena pasti petugas pengaduan masyarakat berikutnya akan koordinasi dengan pihak pelapor," ujar Ali.
Aduan sebelumnya dikirimkan kelompok kemanusiaan Acsenahumanis Respons Foundation. Mereka mendapatkan informasi adanya penyalahgunaan bantuan dari Emirates Red Crescent yang dilakukan penyelenggara negara dengan jabatan tinggi di Cianjur.
Emirates Red Crescent memberikan dua ribu selimut, 25 ton beras, seribu paket kebersihan, dan 500 lampu untuk korban gempa. Ada pejabat yang diduga menjual sebagian pemberian dan mengubah kemasan dengan embel-embel partai.
"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan ke partai dan dijual ke pasar," kata perwakilan dari Acsenahumanis Respon Foundation.
Pejabat yang dimaksud diyakini tidak mengindahkan perintah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mendistribusikan bantuan. Korban gempa dinilai telah dirugikan dari tindakan itu.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapatkan laporan soal dugaan penyelewengan bantuan gempa di Cianjur, Jawa Barat. Aduan susulan ini menyasar Bupati Cianjur Herman Suherman.
"Ada laporan susulan ke pengaduan masyarakat, ini informasi yang terbaru," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Desember 2022.
Ali enggak memerinci lebih lanjut aduan baru itu. Datanya dipastikan ditindaklanjuti KPK.
"Prinsipnya tentu setiap laporan pasti kemudian kami tindaklanjuti dengan verifikasi telaahan ya," ucap Ali.
Ali juga enggan membeberkan pelapor dalam dugaan ini. Sebab, kerahasiaan identitas pengadu dijamin KPK.
"Karena pasti petugas pengaduan masyarakat berikutnya akan koordinasi dengan pihak pelapor," ujar Ali.
Aduan sebelumnya dikirimkan kelompok kemanusiaan Acsenahumanis Respons Foundation. Mereka mendapatkan informasi adanya penyalahgunaan bantuan dari Emirates Red Crescent yang dilakukan penyelenggara negara dengan jabatan tinggi di Cianjur.
Emirates Red Crescent memberikan dua ribu selimut, 25 ton beras, seribu paket kebersihan, dan 500 lampu untuk korban gempa. Ada pejabat yang diduga menjual sebagian pemberian dan mengubah kemasan dengan embel-embel partai.
"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan ke partai dan dijual ke pasar," kata perwakilan dari Acsenahumanis Respon Foundation.
Pejabat yang dimaksud diyakini tidak mengindahkan perintah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mendistribusikan bantuan. Korban gempa dinilai telah dirugikan dari tindakan itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)